Sukses

Korban Tewas Kecelakaan di Jalur Transjakarta Pegawai Kedubes AS

Musliman bekerja sebagai petugas keamanan di Kedubes AS sejak tahun 1987.

Pengendara motor yang tewas di jalur bus Transjakarta Tegal Parang, Jakarta Selatan, Musliman, merupakan petugas keamanan di Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat.

"Pak Musliman adalah sekuriti di tempat kami. Dia mau berangkat kerja," kata salah satu pegawai Kedutaan Besar AS yang enggan disebut namanya di Kamar Jenazah Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2013).

Menurut dia, Musliman biasa berangkat kerja sekitar pukul 05.00 WIB dari rumahnya. Di kalangan teman kerjanya, pria 57 tahun yang bekerja di Kedutaan Besar AS sejak 1984 itu dikenal sebagai sosok yang baik.

"Sudah lama dia kerja di Kedubes AS. Saya kenal baik sama beliau. Orangnya memang ramah," imbuh rekan Musliman itu. Pantauan Liputan6.com di RSCM, sejumlah petugas keamanan Kedubes AS berdatangan ke Kamar Jenazah.

Musliman mengalami kecelakaan saat berboncengan dengan anaknya, Yuli. Musliman yang mengendarai motor berpelat nomor B 6030 EAT melaju di Jalan Gatot Subroto, dari arah barat ke timur. Musliman menerobos jalur bus Transjakarta.

Saat tiba di dekat Pos Polisi Gatot Subroto atau Halte Tegal Parang, Musliman diduga akan mendahului bus Transjakarta bernomor polisi B 7105 IX yang dikendarai Arnes (27). Namun ruang untuk menyalip tidak cukup karena ada bus Transjakarta di sebelah kanan.

Motor Musliman pun oleng. Motor itu jatuh ke sebelah kiri. Saat itulah melaju truk tronton berpelat nomor D 9411 AB yang dikendarai Deni (35). Musliman dan Yuli terlindas roda belakang truk tronton tersebut. (Eks/Yus)