Banjir di Bengawan Solo dan Kali Lamong, Jawa Timur, sejak Sabtu 14 Desember 2013 hingga kini masih menggenangi beberapa wilayah. Hujan lebat masih berpotensi terjadi di Jawa Timur bagian utara.
"Hingga banjir masih menggenangi beberapa wilayah di sekitar Kali Bengawan Solo seperti Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Sementara itu meluapnya Kali Lamong menyebabkan Mojokerto dan Gresik terendam banjir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan tertulisnya kepada Liputan6.com, Selasa (17/12/2013).
Akibatnya, kata Sutopo, 4.085 rumah terendam banjir luapan Kali Bengawan Solo yang tersebar di 63 desa dari 15 kecamatan dari 3 kabupaten. Sementara di Kabupaten Bojonegoro, banjir merendam 40 desa di 7 kecamatan sehingga 1.771 rumah dan 1.727 hektare sawah terendam banjir.
"2 orang meninggal dunia. Yaitu Mustain dan Andika Sancana Putra. Pengungsi sekitar 3.500 jiwa berada di tanggul sungai dan di balai desa," ucap Sutopo.
Daerah yang terparah terdapat di Kecamatan Padangan dengan 823 rumah dan 250 hektare sawah terendam banjir. Di Tuban, 214 rumah di 13 desa dari 4 kecamatan terendam banjir yaitu di Kecamatan Semanding, Suko, Parengan, dan Singgahan. "Jumlah pengungsi masih didata. Tidak ada korban jiwa di Tuban," imbuh dia.
Sedangkan di Lamongan, banjir merendam di Kecamatan Babat, Laren, Maduran, dan Gelagah. Banjir juga masih merendam daerah Mojokerto dan Kabupaten Gresik.
"Di Gresik 7.957 rumah, ratusan hektare sawah dan tambak terendam banjir di 42 desa dari 5 kecamatan. 2 orang meningggal dunia akibat hanyut banjir, yaitu Kemadi (50) dari Desa Simoboyo, Kecamatan Benjeng. Dan Andrean (19). Akibatnya, 350 jiwa mengungsi." jelas dia.
BPBD bersama TNI, Polri, SKPD, relawan, dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Makanan siap saji telah didistribusikan. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi BPBD.
"Posko didirikan di beberapa tempat. Evakuasi, layanan logistik diberikan kepada korban. Masyarakat diimbau selalu waspada," ucap Sutopo. (Ali/Mvi)
"Hingga banjir masih menggenangi beberapa wilayah di sekitar Kali Bengawan Solo seperti Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan. Sementara itu meluapnya Kali Lamong menyebabkan Mojokerto dan Gresik terendam banjir," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan tertulisnya kepada Liputan6.com, Selasa (17/12/2013).
Akibatnya, kata Sutopo, 4.085 rumah terendam banjir luapan Kali Bengawan Solo yang tersebar di 63 desa dari 15 kecamatan dari 3 kabupaten. Sementara di Kabupaten Bojonegoro, banjir merendam 40 desa di 7 kecamatan sehingga 1.771 rumah dan 1.727 hektare sawah terendam banjir.
"2 orang meninggal dunia. Yaitu Mustain dan Andika Sancana Putra. Pengungsi sekitar 3.500 jiwa berada di tanggul sungai dan di balai desa," ucap Sutopo.
Daerah yang terparah terdapat di Kecamatan Padangan dengan 823 rumah dan 250 hektare sawah terendam banjir. Di Tuban, 214 rumah di 13 desa dari 4 kecamatan terendam banjir yaitu di Kecamatan Semanding, Suko, Parengan, dan Singgahan. "Jumlah pengungsi masih didata. Tidak ada korban jiwa di Tuban," imbuh dia.
Sedangkan di Lamongan, banjir merendam di Kecamatan Babat, Laren, Maduran, dan Gelagah. Banjir juga masih merendam daerah Mojokerto dan Kabupaten Gresik.
"Di Gresik 7.957 rumah, ratusan hektare sawah dan tambak terendam banjir di 42 desa dari 5 kecamatan. 2 orang meningggal dunia akibat hanyut banjir, yaitu Kemadi (50) dari Desa Simoboyo, Kecamatan Benjeng. Dan Andrean (19). Akibatnya, 350 jiwa mengungsi." jelas dia.
BPBD bersama TNI, Polri, SKPD, relawan, dan masyarakat melakukan penanganan darurat. Makanan siap saji telah didistribusikan. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi BPBD.
"Posko didirikan di beberapa tempat. Evakuasi, layanan logistik diberikan kepada korban. Masyarakat diimbau selalu waspada," ucap Sutopo. (Ali/Mvi)