Peserta Konvensi Partai Demokrat ternyata tidak menonjol di tengah masyarakat. Berdasarkan survei yang dilakukan Reform Institute terhadap 1.500 responden dalam rentang waktu 4-25 November 2013 menyebutkan, dari 11 peserta konvensi, 52 persen responden menyatakan golput atau tidak akan memilih calon tersebut.
Dari 11 nama peserta konvensi, nama Menteri BUMN Dahlan Iskan masih menempati urutan pertama dengan perolehan suara 21,93 persen. Disusul Ketua DPR Marzuki Alie yang menempati urutan kedua dengan perolehan 7,47 persen, dan Ketua DPD Irman Gusman dengan perolehan 7,13 persen.
"Dengan hasil golput yang begitu besar, ini membuktikan masyarakat belum mempercayai calon presiden dari Konvensi Partai Demokrat," kata peneliti Reform Institute Zaim Saidi ketika memberikan paparannya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2013).
Pengamat politik Tjipta Lesmana menilai konvensi yang dilakukan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan sebuah kebohongan. Menurutnya, seharusnya dalam konvensi para peserta harus melakukan kampanye ke publik untuk memperkenalkan diri.
"Karena konvensi ini bohong-bohongan, sampai hari ini peserta konvensi tidak pernah melakukan kampanye publik," ujar Tjipta.
Survei yang dilakukan Reform Institute ini menggunakan metode multistage random kepada 1.500 responden di seluruh Indonesia dengan margin error sebesar 2,53 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (Ado/Sss)
Baca juga:
Hanya Dahlan Iskan Capres Demokrat yang Moncer, Tapi Tak 5 Besar
Peserta Konvensi Capres Unjuk Gigi di Depan Ribuan Kader Demokrat
Jika Jadi Presiden, Anies Baswedan Siap Miskinkan Koruptor
Dari 11 nama peserta konvensi, nama Menteri BUMN Dahlan Iskan masih menempati urutan pertama dengan perolehan suara 21,93 persen. Disusul Ketua DPR Marzuki Alie yang menempati urutan kedua dengan perolehan 7,47 persen, dan Ketua DPD Irman Gusman dengan perolehan 7,13 persen.
"Dengan hasil golput yang begitu besar, ini membuktikan masyarakat belum mempercayai calon presiden dari Konvensi Partai Demokrat," kata peneliti Reform Institute Zaim Saidi ketika memberikan paparannya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2013).
Pengamat politik Tjipta Lesmana menilai konvensi yang dilakukan partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan sebuah kebohongan. Menurutnya, seharusnya dalam konvensi para peserta harus melakukan kampanye ke publik untuk memperkenalkan diri.
"Karena konvensi ini bohong-bohongan, sampai hari ini peserta konvensi tidak pernah melakukan kampanye publik," ujar Tjipta.
Survei yang dilakukan Reform Institute ini menggunakan metode multistage random kepada 1.500 responden di seluruh Indonesia dengan margin error sebesar 2,53 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (Ado/Sss)
Baca juga:
Hanya Dahlan Iskan Capres Demokrat yang Moncer, Tapi Tak 5 Besar
Peserta Konvensi Capres Unjuk Gigi di Depan Ribuan Kader Demokrat
Jika Jadi Presiden, Anies Baswedan Siap Miskinkan Koruptor