Aparat kepolisian Satuan Reskrim Polresta Depok sampai saat ini masih mendalami hasil penyidikan terkait temuan kerangka manusia di dasar kolam rumah mewah di Kompleks Deppen, Jalan Monitor, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat.
Namun demikian, berdasarkan hasil penyidikan sementara, kerangka itu bukan korban pembunuhan. Korban disinyalir tewas lantaran terpeleset dan terbentur di bibir kolam.
"Hasil penyidikan sementara seperti itu. Ini bukan korban pembunuhan. Korban diyakini adalah Haji Taufik Rasyad berusia 58 tahun. Pemilik rumah yang tinggal sendiri," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim kepada Liputan6.com di Depok, Rabu (18/12/2013).
Mesk demikian, pihaknya masih memerlukan penyelidikan lebih dalam. Terlebih, hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri Kramatjati belum keluar.
"Kami masih menunggu hasil otopsi Rumah Sakit Kramat Jati dan masih menggali keterangan para saksi, termasuk keluarga korban," ujar Agus.
Minggu 15 Desember lalu, warga Perumahan Deppen, Sukatani, Kecamatan Tapos Depok digegerkan dengan penemuan kerangka manusia di sebuah kolam renang rumah mewah tak berpenghuni, yang dikabarkan sempat menjadi penampungan TKI.
Kerangka ini kemudian diyakini sebagai Haji Taufik Rasyad, pria 58 tahun yang disebut-sebut sebagai pemilik rumah. Ini diungkapkan Ikbal, pria 30 tahun yang mengaku sebagai anak ketiga korban. Yang membuat Ikbal yakin bahwa itu adalah kerangka ayahnya adalah ciri-ciri giginya.
"Dilihat dari ciri-ciri gigi sepertinya itu Bapak. Kami memang sudah lama mencarinya," ujar Ikbal.
Berdasarkan penelusuran, sejak 3 bulan terakhir, Haji Taufik tinggal sendiri di rumah seluas sekitar 3.000 meter persegi tersebut. Sementara anak dan istrinya tinggal di kawasan Jakarta.
Warga setempat mengaku tak banyak mengenal sosok Taufik. Sebab ia dikenal tertutup dan jarang sekali bergaul. Taufik juga diketahui sempat menjadikan rumah mewahnya ini sebagai tempat penampungan TKI. Namun ini tak berjalan mulus lantaran ditentang warga setempat.
Kini, rumah berlantai 2, cat hijau dan memiliki pagar setinggi lebih dari 1 meter itu terlihat tak terurus. Meski sejumlah barang seperti televisi, radio, kasur dan lainnya masih ada, namun semua itu dalam kondisi berantakan.
Beberapa foto dan pakaian pemilik rumah berserakan di lantai. Diduga tak pernah terjamah sejak 3 bulan terakhir. Rumah itu pun penuh debu dan sampah. Bahkan, bangkai tikus pun tergeletak begitu saja di ruang tamu. Kondisi ini semakin meyakinkan bahwa sang pemilik rumah memang telah tidak ada sejak 3 bulan terakhir.
Kronologi
Potongan kerangka manusia ini pertama kali ditemukan oleh Kemher, Ketua RT setempat. Saat itu, Kemher mengaku tak sengaja menemukan potongan tulang saat sedang memancing di kolam tersebut. Ya, sejumlah warga memang kerap memanfaatkan kolam ini untuk memancing lantaran banyak ikannya.
Namun betapa kagetnya Kemher, bukannya ikan yang ia dapat, sore itu Minggu 15 Desember 2013, justru potongan kerangka manusia yang ia angkat. Spontan, Kemher yang panik langsung memberitahu ke warga lainnya yang kemudian ditindaklanjuti kepolisian.
Selama lebih dari 2 jam, dibantu unit pemadam kebakaran, potongan kerangka manusia itu dikumpulkan dengan cara menguras kolam. Hingga kini, kasus temuan kerangka yang sempat membuat geger warga itu masih dalam penyidikan Polresta Depok. (Riz/Sss)
Baca juga:
Kerangka Manusia di Kolam Depok, Polisi: Belum Tentu Haji Taufik
Heboh Kerangka di Depok, Anak Haji Taufik: Itu Bapak Saya!
Pencurian Mayat di Pemakaman Cilacap untuk Ilmu Hitam?
Polisi: Kerangka Manusia di Kolam Depok Bukan Korban Pembunuhan
Korban disinyalir tewas lantaran terpeleset dan terbentur di bibir kolam.
Advertisement