Liputan6.com, Surabaya: Ratusan pemilik toko dan pedagang grosir di Kompleks Pasar Atom Surabaya, Jawa Timur, kecewa karena tidak diizinkan masuk ke kios mereka yang terbakar kemarin malam. Apalagi larangan diterapkan tak adil. Sebab ada sejumlah karyawan bank yang diperkenankan masuk ke areal pasar dengan pengawalan polisi.
Sebagian besar pedagang mempertanyakan alasan tak bisa masuk ke areal pasar. Soalnya sampai, Rabu (12/5) pagi, tak satu pun polisi dan petugas pasar yang memberikan penjelasan kepada pedagang. "Kalau tak percaya, dikawal dong," kata Slamet, salah seorang pemilik toko di Pasar Atom.
Sementara Tim Laboratorium Forensik Polri cabang Jatim masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang mengakibatkan kerugian sampai miliaran rupiah itu. Namun sejumlah saksi mata mengatakan, sebelum kebakaran di lantai tiga pertokoan itu sempat dilakukan perbaikan lift [baca: Pasar Atom Surabaya Terbakar].(ICH/Bambang Ronggo)
Sebagian besar pedagang mempertanyakan alasan tak bisa masuk ke areal pasar. Soalnya sampai, Rabu (12/5) pagi, tak satu pun polisi dan petugas pasar yang memberikan penjelasan kepada pedagang. "Kalau tak percaya, dikawal dong," kata Slamet, salah seorang pemilik toko di Pasar Atom.
Sementara Tim Laboratorium Forensik Polri cabang Jatim masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang mengakibatkan kerugian sampai miliaran rupiah itu. Namun sejumlah saksi mata mengatakan, sebelum kebakaran di lantai tiga pertokoan itu sempat dilakukan perbaikan lift [baca: Pasar Atom Surabaya Terbakar].(ICH/Bambang Ronggo)