Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika digeser ke Komisi IX DPR. Mantan Ketua Komisi III DPR itu mengaku legowo dengan pergeseran tersebut. Komisi IX melingkupi tenaga kerja dan transmigrasi, kesehatan, serta kependudukan.
"Memang saya dikomunikasikan beliau (ketua fraksi), kita ditawarkan beberapa komisi tapi Komisi IX yang saya pilih. Karena saya merasa di situ ada tantangannya," kata Pasek di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Pasek menegaskan, pergeseran komisi tersebut bukan atas permintaannya. Kepindahan tersebut, karena dia memang harus meninggalkan Komisi III secepatnya. "Keluarnya saya nggak pernah minta, tapi untuk memilih komisi yang lain, iya atas permintaan saya. Yang pasti intinya Pasek tidak boleh di Komisi III lagi," tegas dia.
Dia menyatakan, tak pernah mempermasalahkan pergeseran ke komisi lain, karena fraksi di DPR bukan miliknya. Perintah fraksi akan dilaksanakan, asalkan masih sesuai prosedur.
"Ibarat kita main bola, kita injury time disuruh ganti sama pelatih, ya kita nurut saja. Ini kan fraksi dan partai milik publik juga, kalau saya mau profesional saja. Tapi kalau di luar prosedur kita lawan," ujar Pasek.
Saat ditanya siapa orangnya yang sudah tak menginginkan dirinya lagi berada di Komisi III, Pasek enggan menyebutnya. Bahkan, dengan nada bercanda, Pasek akan membuat rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk atas pergantian komisi yang sudah berlangsung 4 kali tersebut.
"Oh nggak tahu, tapi yang pasti saya pindah. Saya akan siapkan rekor Muri 4,5 tahun di DPR sudah pindah 4 kali komisi," tukas Pasek. (Mvi/Sss)
Baca juga:
Saan-Pasek Dirotasi, Waketum Demokrat: Saya Juga Dirotasi
Telusuri Gratifikasi Anas, Loyalis Diperiksa KPK
Golkar: Rasis, Tak Salah Ruhut Ditolak Jadi Ketua Komisi III
"Memang saya dikomunikasikan beliau (ketua fraksi), kita ditawarkan beberapa komisi tapi Komisi IX yang saya pilih. Karena saya merasa di situ ada tantangannya," kata Pasek di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/12/2013).
Pasek menegaskan, pergeseran komisi tersebut bukan atas permintaannya. Kepindahan tersebut, karena dia memang harus meninggalkan Komisi III secepatnya. "Keluarnya saya nggak pernah minta, tapi untuk memilih komisi yang lain, iya atas permintaan saya. Yang pasti intinya Pasek tidak boleh di Komisi III lagi," tegas dia.
Dia menyatakan, tak pernah mempermasalahkan pergeseran ke komisi lain, karena fraksi di DPR bukan miliknya. Perintah fraksi akan dilaksanakan, asalkan masih sesuai prosedur.
"Ibarat kita main bola, kita injury time disuruh ganti sama pelatih, ya kita nurut saja. Ini kan fraksi dan partai milik publik juga, kalau saya mau profesional saja. Tapi kalau di luar prosedur kita lawan," ujar Pasek.
Saat ditanya siapa orangnya yang sudah tak menginginkan dirinya lagi berada di Komisi III, Pasek enggan menyebutnya. Bahkan, dengan nada bercanda, Pasek akan membuat rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk atas pergantian komisi yang sudah berlangsung 4 kali tersebut.
"Oh nggak tahu, tapi yang pasti saya pindah. Saya akan siapkan rekor Muri 4,5 tahun di DPR sudah pindah 4 kali komisi," tukas Pasek. (Mvi/Sss)
Baca juga:
Saan-Pasek Dirotasi, Waketum Demokrat: Saya Juga Dirotasi
Telusuri Gratifikasi Anas, Loyalis Diperiksa KPK
Golkar: Rasis, Tak Salah Ruhut Ditolak Jadi Ketua Komisi III