Sukses

Usut `Ospek Maut` ITN Malang, Polisi: Butuh Waktu Panjang

Fikri Dolasmantya Surya, mahasiswa baru Jurusan Planologi ITN Malang meninggal dunia pada 12 Oktober saat mengikuti kegiatan ospek.

Pemeriksaan terhadap panitia 'ospek maut' Jurusan Planalogi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur, masih terus dilakukan demi mengungkap kasus kematian mahasiswa baru Fikri Dolasmantya Surya. Dari 100 mahasiswa yang menjadi panitia, baru 31 yang sudah menjalani pemeriksaan.

Sebelumnya, panitia ospek disebutkan berjumlah 110. Namun Kasat Reskrim Polres Malang AKP Aldy Sulaiman membantah dan menyebut panitia hanya sebanyak 100 orang.

"Data yang kita terima sebanyak itu. Nanti kalau memang ada yang kurang tentu akan kita panggil lagi," kata Aldy di kampus ITN Malang, Jatim, Kamis (19/12/2013).

Dia tak menampik bahwa pemeriksan ini berlangsung molor. Sebab, untuk pemeriksaan satu orang saja membutuhkan waktu hingga 8 jam. "Tenaga penyidik kita juga terbatas, hanya sebanyak 30 orang. Makanya butuh waktu agak panjang. Memang ada personel dari Polda Jatim yang juga diturunkan," ucap Aldy.

Sebanyak satu unit personel Ditreskrimum  bahkan diterjunkan ke Malang untuk asistensi dan mem-back up penanganan kasus. Mereka berada di Malang sejak hari pertama pemeriksaan mahasiswa baru dan panitia KBD di kampus ITN Malang.

Sementara sejauh ini, sudah sebanyak 102 dari 114 maba yang menjalani pemeriksaan. "Kalau semua sudah selesai, baru akan kita rangkai menjadi konstruksi hukum. Belum bisa dipastikan kapan gelar perkara," pungkas Aldy.

Fikri, mahasiswa baru Jurusan Planologi ITN Malang, meninggal dunia pada 12 Oktober saat kegiatan KBD. Hasil visum luar menunjukkan ada genangan darah pada 2 kelopak mata, lidah menjulur dan menggigit,  serta alat kelaminnya mengeluarkan cairan sperma. (Ndy/Yus)