Liputan6.com, Jakarta: Manajemen Bank Permata menolak merger dengan Bank Negara Indonesia. Bank Permata ingin memposisikan dirinya dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai focus banking dan lebih mandiri dalam mengelola bank. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham tahunan yang diteruskan dengan RUPS Luar Biasa Bank Permata ini disampaikan Komisaris Utama Bank Permata Aditiawan Chandra di Jakarta, Rabu (12/5).
Aditiawan mengatakan, Bank Permata memutuskan untuk menjadi bank fokus dengan modal antara Rp 1 triliun hingga Rp 10 triliun. Kendati begitu, bank yang pada 2003 memperoleh keuntungan bersih Rp 558 miliar ini tetap akan melanjutkan proses divestasi 71 persen saham yang dimiliki pemerintah [baca: Divestasi Bank Permata Dilanjutkan]. Divestasi ini sesuai dengan rencana yang ditetapkan dalam white paper dan sudah disetujui DPR.(DEN/Arfan Yap Bano dan Agus Kusno Hadi)
Aditiawan mengatakan, Bank Permata memutuskan untuk menjadi bank fokus dengan modal antara Rp 1 triliun hingga Rp 10 triliun. Kendati begitu, bank yang pada 2003 memperoleh keuntungan bersih Rp 558 miliar ini tetap akan melanjutkan proses divestasi 71 persen saham yang dimiliki pemerintah [baca: Divestasi Bank Permata Dilanjutkan]. Divestasi ini sesuai dengan rencana yang ditetapkan dalam white paper dan sudah disetujui DPR.(DEN/Arfan Yap Bano dan Agus Kusno Hadi)