Upaya para terdakwa korupsi melakukan banding atau kasasi akan percuma. Sebab langkah hukum lanjutan mereka, baik di Pengadilan Tinggi maupun Mahkamah Agung justru kian memperberat hukumannya.
Informasi itu menjadi satu dari 5 berita terfavorit selain kabar Gubernur Banten Ratu Atut yang tak diketahui rimbanya pascaditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Berikut 5 berita terpopuler edisi Kamis 19 Desember 2013:
1. Ahok: Nggak Siap Jadi Presiden, Anda Hanya Politisi Numpang Makan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menilai setiap orang yang terjun ke dunia politik seharusnya sudah siap mental menjadi presiden. Sebab peluang dan kesempatan ikut serta dalam bursa pencapresan cukup besar.
Bahkan, Ahok menyebutkan bukan hanya sebagai orang nomor 1 di DKI, dirinya juga siap menjadi presiden. Karena keinginan untuk menduduki posisi pemimpin negara pasti dimiliki setiap orang, terlebih yang telah berkecimpung di dunia politik.
"Kalau Anda nggak siap jadi presiden, Anda hanya politisi numpang makan," kata mantan Bupati Belitung Timur itu sambil tersenyum.
2. Deras Bantuan untuk Bocah Adit Penuh Luka, Tabungan Pun Dibuka
Bantuan untuk Adit, bocah malang berusia 6 tahun yang ditelantarkan orang tuanya di Kabupaten Kampar Riau mengalir deras dari banyak orang. Kondisinya yang cukup memprihatinkan, karena mengalami sejumlah luka pada tubuh akibat penganiayaan, membuat banyak orang iba padanya.
"Kami akhirnya memutuskan membuka rekening bank untuk pihak yang ingin memberi bantuan untuk Adit," kata Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Kampar, Khairul Azmi di Pekan baru, Rabu 18 Desember 2013.
Khairul mengatakan, sejak hari pertama Adit dirawat di RSUD Bangkinang sudah ada bantuan sukarela yang mengalir langsung untuk biaya pengobatan. Bahkan seorang anggota DPRD setempat telah menanggung pengobatan, agar Adit mendapat kamar perawatan yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Diperintah Ratu Atut, Rano Karno: Tapi Tidak Tahu Ibu di Mana
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kembali tidak muncul di acara resmi. Setelah kemarin batal melantik Walikota Tangerang, kini Ratu Atut tak muncul dalam rapat sidang paripurna DPRD Provinsi Banten untuk membahas dan pengesahan APBD Banten 2014.
Alhasil, Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang mewakili Pemprov Banten untuk mengikuti sidang paripurna DPRD tersebut. Rano mengaku dirinya telah diperintahkan Ratu Atut untuk mewakili pihak Pemprov. Namun Rano mengaku tak tahu dimana sang Gubernur berada. "Tidak tahu ibu beristirahat di kediaman mana," ujar Rano.
4. Pengamat: Koruptor Jangan Banding, Itu Bunuh Diri!
Tak ada angin segar bagi para koruptor untuk melakukan banding atau kasasi. Sebab langkah mereka akan justru kian memperberat hukuman mereka. Pengamat Hukum Tata Negara Margarito menilai pengajuan banding atau kasasi bagi para koruptor sama halnya bunuh diri.
Margarito berpendapat, para terdakwa korupsi yang 'nekat' mengajukan banding atau kasasi, karena mereka berpikir hukuman mereka masih dapat diringankan, atau bahkan dibebaskan oleh majelis hakim tinggi atau hakim agung.
Akan tetapi, para hakim tinggi atau hakim agung sekarang memiliki kecenderungan takut mendapat serangan opini publik. Sehingga mereka lebih memilih 'main aman' ketimbang harus meringankan atau justru membebaskan koruptor tapi dicaci maki publik.
5. Akbar Tandjung Dorong Pengusiran Dinasti Atut di Banten
Gubernur Banten sekaligus Ketua DPP Golkar Ratu Atut Chosiyah telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap Pilkada Lebak Banten. Tak hanya itu, dirinya pun ada kemungkinan menjadi tersangka dalam kasus pengadaan alat kesehatan di Banten.
Karena Banten adalah lumbung suara partai di Pulau Jawa, Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung mendorong aga dinasti Atut tak lagi berkuasa di Banten. Supaya suara partai tidak turun.
Bila pengusiran terhadap dinasti Ratu Atut terjadi, Akbar yakin Banten masih akan menjadi lumbung suara Golkar pada Pemilu 2014 mendatang. (Ali)