Sukses

Ditjen Pas Bantah Sel Ratu Atut Istimewa

Ditjen Pas, bantah memberikan perlakuan Istimewa ke Ratu Atut di Rutan

Kadiv Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen Pas) Akbar Hadiprabowo membantah, pihaknya memberikan perlakuan khusus bagi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah selama mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur. Meski beragam spekulasi muncul terkait ruang sel dan pelayanan yang istimewa bagi orang nomor 1 di Banten itu.

"Sama lah seperti tahanan lain, dia (Atut) tidak mendapat perlakuan istimewa di rutan," kata Akbar, Jakarta Timur, Sabtu (21/12/2013).

Atut dijebloskan ke penjara, usai menjalani pemeriksaan selama 7 jam di Gedung KPK pada Jumat 'kramat' 20 Desember 2013, Atut pun langsung dibawa ke Rutan Pondok Bambu. Saat ini, sudah 2 hari 1 malam, Atut menghuni ruang Mapenaling (Masa Pengenalan dalam Lingkungan) Blok C 13 Paviliun Cendana. Seperti ruang isolasi, dimana semua tahanan tidak bisa keluar seenaknya.

"Mereka dikunci dari luar. Ya itu untuk mencegah tindakan jahil dari warga binaan lain. Kecuali ada kegiatan, seperti wawancara seputar jati diri atau tes kesehatan baru boleh keluar," ucap Akbar.

Sedangkan, untuk makanan tahanan di ruang Mapenaling diantar oleh tamping (Tahanan pendamping). "Karena tidak boleh keluar jadi makanan dibawakan ke ruangan. Jadi semua kegiatan untuk tahanan baru di dalam semua," tuturnya.

Akbar mengatakan, semua kegiatan atau aktivitas Atut di dalam sel harus dilakukan sendiri. Terutama menyangkut kebersihan ruangan, merupakan tanggung jawab penghuni ruangan.

"Biasanya ada korsek semacam piket untuk untuk jaga kebersihan ruangan, semua harus dijalani oleh tahanan baru," tandas Akbar. (Edo/Mvi)

Baca juga:

Ratu Atut Tersenyum di Rutan, Ikhlas Dimaki-maki
Ratu Atut Minta Tak Satu Sel dengan Napi Sakau
Ratu Atut Sempat `Menawar` Saat Akan Ditahan