4 Pintu tol yang sebelumnya ditutup untuk uji coba mengurai kepadatan kendaraan, mulai minggu depan akan kembali dibuka pihak Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya.
Menanggapi penutupan tersebut, pengamat perkotaan Nirwono Yoga angkat suara. Menurutnya, penutupan yang sebelumnya dilakukan oleh Polda Metro Jaya dinilai tak terlalu efektif untuk mengurai kemacetan di depan pintu tol dan jalanan sekitarnya dalam jangka waktu panjang.
"Enggak terlalu efektif, ini hanya sesaat. Bukan untuk jangka panjang. Macetnya cuma dipindah, justru akan menambah kemacetan di daerah yang lain," kata Nirwono Yoga ketika dihubungi Liputan6.com, Minggu 22 Desember 2013 malam.
Nirwono menambahkan, untuk mengatasi kemacetan seharusnya Pemprov DKI Jakarta tidak berkonsenstrasi dengan pengalihan arus lalu lintas saja. Pemprov seharusnya lebih mengedepankan upaya menambah jumlah armada untuk trasportasi massal.
"Percepatan pengadaan bus Transjakarta. Itu harus dipercepat. Harus berani tegas, mulai ditaruh sampe Jalan Gatot Subroto. Pengadaan bus tingkat juga harus dilakukan, yang mau meninggalkan kendaraan di ujung-ujung Jakarta," tambah Nirwono.
Lebih lanjut, Nirwono mengatakan, sistem penutupan keempat pintu tol tersebut tak berpengaruh langsung mengurai kemacetan di jalan-jalan tersebut. Sebab kawasan tata kota di Jakarta hanya berpusat di kawasan Kuningan dan Sudirman, sehingga penumpukan kendaraan yang terjadi hanya sebatas di dua kawasan tersebut.
"Secara langsung akan berpengaruh. Begitu penutupan tutup jalan, itu artinya membatasi akses warga untuk masuk ke jalan, sehingga dia harus memutar jauh. Kawasan tata kota kita hanya berpusat di Kuningan di Sudirman, jika transportasi massal di daerah itu terlayani dengan baik maka kemacetan akan berkurang," ucapnya.
Uji coba penutupan 4 pintu tol, yaitu pintu keluar Tol Pancoran, Tegal Parang, dan Dharmais, serta pintu masuk Semanggi I yang dimulai pekan lalu, untuk sementara tidak dilanjutkan. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala dalam penerapan penutupan empat pintu tol tersebut di antaranya hasil analisa dan evaluasi dengan Jasa Marga bahwa kapasitas pintu keluar alternatif tidak dapat menampung lalu lintas peralihan.
Selain itu, masyarakat dinilai belum bisa diajak mengatur waktu keberangkatan sehingga belum bisa kita bagi arus lalu lintasnya. Juga berdasarkan pertimbangan keluhan dari pengguna jalan. (Tnt/Yus)
Baca juga:
Uji Coba Penutupan 4 Pintu Tol Dihentikan Sementara
Urai Kemacetan, Jalan Bintaro Diberlakukan Satu Arah Mulai Senin
[VIDEO] Tuai Pro Kontra, Penutupan Pintu Tol Akan Dievaluasi
Menanggapi penutupan tersebut, pengamat perkotaan Nirwono Yoga angkat suara. Menurutnya, penutupan yang sebelumnya dilakukan oleh Polda Metro Jaya dinilai tak terlalu efektif untuk mengurai kemacetan di depan pintu tol dan jalanan sekitarnya dalam jangka waktu panjang.
"Enggak terlalu efektif, ini hanya sesaat. Bukan untuk jangka panjang. Macetnya cuma dipindah, justru akan menambah kemacetan di daerah yang lain," kata Nirwono Yoga ketika dihubungi Liputan6.com, Minggu 22 Desember 2013 malam.
Nirwono menambahkan, untuk mengatasi kemacetan seharusnya Pemprov DKI Jakarta tidak berkonsenstrasi dengan pengalihan arus lalu lintas saja. Pemprov seharusnya lebih mengedepankan upaya menambah jumlah armada untuk trasportasi massal.
"Percepatan pengadaan bus Transjakarta. Itu harus dipercepat. Harus berani tegas, mulai ditaruh sampe Jalan Gatot Subroto. Pengadaan bus tingkat juga harus dilakukan, yang mau meninggalkan kendaraan di ujung-ujung Jakarta," tambah Nirwono.
Lebih lanjut, Nirwono mengatakan, sistem penutupan keempat pintu tol tersebut tak berpengaruh langsung mengurai kemacetan di jalan-jalan tersebut. Sebab kawasan tata kota di Jakarta hanya berpusat di kawasan Kuningan dan Sudirman, sehingga penumpukan kendaraan yang terjadi hanya sebatas di dua kawasan tersebut.
"Secara langsung akan berpengaruh. Begitu penutupan tutup jalan, itu artinya membatasi akses warga untuk masuk ke jalan, sehingga dia harus memutar jauh. Kawasan tata kota kita hanya berpusat di Kuningan di Sudirman, jika transportasi massal di daerah itu terlayani dengan baik maka kemacetan akan berkurang," ucapnya.
Uji coba penutupan 4 pintu tol, yaitu pintu keluar Tol Pancoran, Tegal Parang, dan Dharmais, serta pintu masuk Semanggi I yang dimulai pekan lalu, untuk sementara tidak dilanjutkan. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa kendala dalam penerapan penutupan empat pintu tol tersebut di antaranya hasil analisa dan evaluasi dengan Jasa Marga bahwa kapasitas pintu keluar alternatif tidak dapat menampung lalu lintas peralihan.
Selain itu, masyarakat dinilai belum bisa diajak mengatur waktu keberangkatan sehingga belum bisa kita bagi arus lalu lintasnya. Juga berdasarkan pertimbangan keluhan dari pengguna jalan. (Tnt/Yus)
Baca juga:
Uji Coba Penutupan 4 Pintu Tol Dihentikan Sementara
Urai Kemacetan, Jalan Bintaro Diberlakukan Satu Arah Mulai Senin
[VIDEO] Tuai Pro Kontra, Penutupan Pintu Tol Akan Dievaluasi