Ratusan warga Depok berebut antrian bantuan siswa miskin yang diselenggarakan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Sekitar 500 warga Depok antre di Bank Jawa Barat, Margonda, Depok, untuk mendapatkan bantuan siswa miskin.
Bantuan yang berasal dari pemerintah Kota Depok ini dibagi dalam 2 kategori, yaitu untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jumlah uang bantuan yang diterima adalah Rp 500 ribu untuk siswa SMP, dan 450 ribu rupiah untuk siswa SD.
Namun, ternyata tak sedikit warga yang terpaksa harus kembali pulang karena berkas-berkas persyaratan dianggap kurang lengkap oleh pihak bank. Sedangkan pihak bank membatasi proses pencairan per hari hanya untuk 100 orang.
Seperti dalam tayangan Liputan 6 SCTV Pagi (28/12/2013), warga yang antre kebingungan. Sebab berkas yang dimaksud harus ada stempel serta tanda tangan dari kepala sekolah terkait.
Kondisi tersebut jelas menyulitkan warga karena saat ini sekolah sedang libur panjang. (Mhs/Tnt)
Lihat Juga:
Si Hacker Putus Sekolah, Wakil Ketua MPR Siap Biayai
[VIDEO] Jual Raskin, Kepala Desa dan Stafnya Diciduk Polisi
[VIDEO] Kisah Ubes, Tuna Netra yang Ogah Jadi Pengemis
Bantuan yang berasal dari pemerintah Kota Depok ini dibagi dalam 2 kategori, yaitu untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jumlah uang bantuan yang diterima adalah Rp 500 ribu untuk siswa SMP, dan 450 ribu rupiah untuk siswa SD.
Namun, ternyata tak sedikit warga yang terpaksa harus kembali pulang karena berkas-berkas persyaratan dianggap kurang lengkap oleh pihak bank. Sedangkan pihak bank membatasi proses pencairan per hari hanya untuk 100 orang.
Seperti dalam tayangan Liputan 6 SCTV Pagi (28/12/2013), warga yang antre kebingungan. Sebab berkas yang dimaksud harus ada stempel serta tanda tangan dari kepala sekolah terkait.
Kondisi tersebut jelas menyulitkan warga karena saat ini sekolah sedang libur panjang. (Mhs/Tnt)
Lihat Juga:
Si Hacker Putus Sekolah, Wakil Ketua MPR Siap Biayai
[VIDEO] Jual Raskin, Kepala Desa dan Stafnya Diciduk Polisi
[VIDEO] Kisah Ubes, Tuna Netra yang Ogah Jadi Pengemis