Gerai penukaran uang asing 'Vit' di Jalan Ir. Juanda No 10, Dago, Kota Bandung, dirampok Sabtu dini hari tadi. Setelah menodong dan memborgol seorang petugas kasir, pelaku tunggal membawa kabur duit aneka mata uang senilai sekitar Rp 100 juta dari brankas.
"Berdasarkan laporan Kepala Cabang money changer-nya, peristiwa terjadi sekitar jam 04.30 WIB. Pelaku 1 orang menggunakan senjata api untuk menodong dan memaksa kasir membuka brankas," ujar Kepala Polsek Bandung Wetan Komisaris Herryanto di lokasi kejadian, Sabtu (28/12/2013).
Kepala Cabang Vit Bandung, Rudi menuturkan, seorang pegawainya bernama Kiki semalam bertugas sebagai piket kasir sekaligus teller mulai pukul 21.00 WIB. Kiki ditemani seorang petugas pengamanan bernama Ciko, anggota Brimob Polda Jabar.
"Entah jam berapa, Ciko meninggalkan kantor tanpa bilang ke Kiki karena sedang tidur. Subuh tadi Kiki tiba-tiba dibangunkan dan ditodong pistol pelaku," tutur Rudi. Pelaku lalu memborgol tangan dan menutup mulut Kiki denga lakban. "Pelaku lalu membuka kunci brankas yang dia dapat setelah menodong Kiki," kata Rudi.
Ia menduga, pelaku memasuki kantor Vit lewat pintu utama depan yang ditinggal tanpa dikunci. Dari ruang tunggu, diduga pelaku lalu menaiki meja loket kasir untuk masuk ke tempat brankas.
"Karena di meja kasir ada jejak sepatu. Uang yang hilang dari brankas total sekitar Rp 100-an juta, ada mata uang rupiah, dolar Amerika, dan valuta asing lain," aku Rudi. Rudi juga sempat menghubungi Ciko. "Tapi handphone-nya nggak aktif," ucap dia.
Kapolsek Bandung Wetan Herryanto menambahkan, polisi kini tengah menyelidiki perampokan tersebut. "1 Orang saksi sekarang sedang diperiksa di Polrestabes Bandung. Dia satu-satunya saksi korban peristiwa. Karena CCTV gedungnya ada trouble, nggak jalan," ucap Herryanto.
Pantauan di lokasi kejadian pagi tadi, tak nampak kerusakan pada pintu masuk ke ruang tunggu Vit. Antara ruang tunggu dengan bagian dalam Vit dipisahkan meja loket kasir dan pintu dengan kunci digital. Di bagian tengah meja loket, tampak jejak sepasang sepatu.
Sementara itu, saksi kunci Kiki sudah diamankan dalam salah satu mobil polisi dengan tangan diborgol. Polisi melarang wartawan mewawancarainya. (Mvi/Ism)
"Berdasarkan laporan Kepala Cabang money changer-nya, peristiwa terjadi sekitar jam 04.30 WIB. Pelaku 1 orang menggunakan senjata api untuk menodong dan memaksa kasir membuka brankas," ujar Kepala Polsek Bandung Wetan Komisaris Herryanto di lokasi kejadian, Sabtu (28/12/2013).
Kepala Cabang Vit Bandung, Rudi menuturkan, seorang pegawainya bernama Kiki semalam bertugas sebagai piket kasir sekaligus teller mulai pukul 21.00 WIB. Kiki ditemani seorang petugas pengamanan bernama Ciko, anggota Brimob Polda Jabar.
"Entah jam berapa, Ciko meninggalkan kantor tanpa bilang ke Kiki karena sedang tidur. Subuh tadi Kiki tiba-tiba dibangunkan dan ditodong pistol pelaku," tutur Rudi. Pelaku lalu memborgol tangan dan menutup mulut Kiki denga lakban. "Pelaku lalu membuka kunci brankas yang dia dapat setelah menodong Kiki," kata Rudi.
Ia menduga, pelaku memasuki kantor Vit lewat pintu utama depan yang ditinggal tanpa dikunci. Dari ruang tunggu, diduga pelaku lalu menaiki meja loket kasir untuk masuk ke tempat brankas.
"Karena di meja kasir ada jejak sepatu. Uang yang hilang dari brankas total sekitar Rp 100-an juta, ada mata uang rupiah, dolar Amerika, dan valuta asing lain," aku Rudi. Rudi juga sempat menghubungi Ciko. "Tapi handphone-nya nggak aktif," ucap dia.
Kapolsek Bandung Wetan Herryanto menambahkan, polisi kini tengah menyelidiki perampokan tersebut. "1 Orang saksi sekarang sedang diperiksa di Polrestabes Bandung. Dia satu-satunya saksi korban peristiwa. Karena CCTV gedungnya ada trouble, nggak jalan," ucap Herryanto.
Pantauan di lokasi kejadian pagi tadi, tak nampak kerusakan pada pintu masuk ke ruang tunggu Vit. Antara ruang tunggu dengan bagian dalam Vit dipisahkan meja loket kasir dan pintu dengan kunci digital. Di bagian tengah meja loket, tampak jejak sepasang sepatu.
Sementara itu, saksi kunci Kiki sudah diamankan dalam salah satu mobil polisi dengan tangan diborgol. Polisi melarang wartawan mewawancarainya. (Mvi/Ism)