Dalam kurun 7 tahun terakhir, 2006-2013, pertumbuhan belanja pegawai rata-rata 16% atau sekitar Rp 22,18 triliun. Angka tersebut melebihi rata-rata pertumbuhan belanja pusat yang berkisar pada angka 12%.
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat, alokasi belanja pegawai mengalami peningkatan 3 kali lipat atau Rp 232,9 triliun dari 2006 yang hanya berkisar Rp 73,2 triliun.
"Ya itu sama saja pemerintah belanja untuk diri mereka sendiri," ujar Sekjen Fitra Yenny Sucipto dalam Catatan Akhir Tahun 2013 di Kantor Fitra, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (30/12/13).
Menurut Yenny, hal tersebut menunjukkan pemerintah lebih banyak bermain terhadap kebijakan anggaran belanja yang tidak bersentuhan dengan rakyat.
"Belanja pusat hanya berorientasi pada kepentingan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, dengan tetap mempertahankan stabilitas pada belanja pegawai dan barang," tegas Yenny. (Rmn/Sss)
Baca juga:
Fitra: Kebijakan PNBP 2013 Eksploitatif
LSM Fitra: Laba BUMN Bisa `Ditilep` Partai
[VIDEO] Fitra Tuding Bupati Sleman Selewengkan APBD Rp 147 M
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat, alokasi belanja pegawai mengalami peningkatan 3 kali lipat atau Rp 232,9 triliun dari 2006 yang hanya berkisar Rp 73,2 triliun.
"Ya itu sama saja pemerintah belanja untuk diri mereka sendiri," ujar Sekjen Fitra Yenny Sucipto dalam Catatan Akhir Tahun 2013 di Kantor Fitra, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (30/12/13).
Menurut Yenny, hal tersebut menunjukkan pemerintah lebih banyak bermain terhadap kebijakan anggaran belanja yang tidak bersentuhan dengan rakyat.
"Belanja pusat hanya berorientasi pada kepentingan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, dengan tetap mempertahankan stabilitas pada belanja pegawai dan barang," tegas Yenny. (Rmn/Sss)
Baca juga:
Fitra: Kebijakan PNBP 2013 Eksploitatif
LSM Fitra: Laba BUMN Bisa `Ditilep` Partai
[VIDEO] Fitra Tuding Bupati Sleman Selewengkan APBD Rp 147 M