Meski telah menggelontorkan dana Rp 402,4 triliun, pemerintah dinilai gagal mengentaskan kemiskinan dalam kurun waktu 2006-2013. Menurut catatan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), angka kemiskinan hanya turun sekitar 0,9% dalam kurun waktu 6 tahun itu.
Fitra menyebutkan, gagalnya penekanan angka kemiskinan itu lantaran pemerintah banyak meluncurkan 'program amal' ke tengah masyarakat tanpa adanya upaya program produktif.
"Pemerintah cuma bikin program-program charity (kepedulian), seperti BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) atau BSM (Bantuan Siswa Miskin). Tapi ngga pernah bikin program yang bisa mengentas kemiskinan sampai akar," ujar Sekjen Fitra, Yenny Sucipto di Mampang, Jakarta, Senin (30/12/13).
Yenny menilai, pemerintah tidak seharusnya menghamburkan uang tersebut hanya untuk program amal seperti ini. Uang sebanyak itu akan lebih berguna jika digunakan untuk program bantuan yang tidak hanya memanjakan rakyat miskin.
Data Fitra menunjukkan, dana alokasi penyaluran raskin naik dari Rp 17,2 triliun menjadi Rp 21,5 triliun. Kemudian ada tambahan anggaran sebesar Rp 7,5 triliun untuk BSM, dan dana Rp 11,6 triliun untuk BLSM.
"Sudah sangat jelas bahwa kerja pemerintah belum efektif. APBN untuk kemiskinan naik, tapi kemiskinannya sendiri nggak turun-turun," ungkap Yenny.
Yenny menilai kegagalan tersebut lantaran adanya hubungan dengan program-program populis yang disusupkan ke dalam APBN-P tahun 2013. (Ali/Mut)
Baca juga:
LSM Fitra: Laba BUMN Bisa `Ditilep` Partai
Fitra: Kebijakan PNBP 2013 Eksploitatif
[VIDEO] Fitra Tuding Bupati Sleman Selewengkan APBD Rp 147 M
Fitra menyebutkan, gagalnya penekanan angka kemiskinan itu lantaran pemerintah banyak meluncurkan 'program amal' ke tengah masyarakat tanpa adanya upaya program produktif.
"Pemerintah cuma bikin program-program charity (kepedulian), seperti BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) atau BSM (Bantuan Siswa Miskin). Tapi ngga pernah bikin program yang bisa mengentas kemiskinan sampai akar," ujar Sekjen Fitra, Yenny Sucipto di Mampang, Jakarta, Senin (30/12/13).
Yenny menilai, pemerintah tidak seharusnya menghamburkan uang tersebut hanya untuk program amal seperti ini. Uang sebanyak itu akan lebih berguna jika digunakan untuk program bantuan yang tidak hanya memanjakan rakyat miskin.
Data Fitra menunjukkan, dana alokasi penyaluran raskin naik dari Rp 17,2 triliun menjadi Rp 21,5 triliun. Kemudian ada tambahan anggaran sebesar Rp 7,5 triliun untuk BSM, dan dana Rp 11,6 triliun untuk BLSM.
"Sudah sangat jelas bahwa kerja pemerintah belum efektif. APBN untuk kemiskinan naik, tapi kemiskinannya sendiri nggak turun-turun," ungkap Yenny.
Yenny menilai kegagalan tersebut lantaran adanya hubungan dengan program-program populis yang disusupkan ke dalam APBN-P tahun 2013. (Ali/Mut)
Baca juga:
LSM Fitra: Laba BUMN Bisa `Ditilep` Partai
Fitra: Kebijakan PNBP 2013 Eksploitatif
[VIDEO] Fitra Tuding Bupati Sleman Selewengkan APBD Rp 147 M