Sukses

Buku Ba`asyir Dituduh Biang Teror, JAT Datangi Mabes Polri

Mereka minta Kapolri Jenderal Sutarman meralat pernyataan yang menyebut Tadzkirah sebagai ninspirasi kelompok teroris.

Sebanyak 7 anggota Jamaah Ansharut tauhid (JAT) mendatangi Mabes Polri. Mereka meminta kapolri Jenderal Polisi Sutarman meralat pernyataan yang menyebut buku karya Abu Bakar Ba'asyir yang berjudul Tadzkirah sebagai inspirasi kelompok teroris di Indonesia.

"Pernyataan Kapolri adalah upaya sengaja untuk melakukan black propaganda terhadap dakwah Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dan JAT. Mengingat, hal ini sudah dilakukan berulang kali oleh pejabat negara," kata anggota JAT Ustaz Nanang Ainur Rofiq di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (3/12/2013).

JAT, tambah Nanang, membuka ruang diskusi selebar-lebarnya apabila buku Tadzkirah dinilai salah dan mendorong aksi teror. "Respons serta ruang diskusi mengenai buku tersebut pun terbuka lebar bukan dengan melakukan black propaganda," tutur Rofiq.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menegaskan buku yang diluncurkan di Taman Ismail Marzuki itu akan tetap ditarik. "Kita sarankan seperti itu (ditarik). Karena kita melihat ada ajaran yang menyesatkan di dalam buku-buku itu," terang Boy.

Dia menjelaskan, salah satu ajaran buku itu yang mendorong aksi teror adalah penghalalan pembunuhan terhadap pihak-pihak yang melakukan perlawanan terhadap teroris, salah satunya polisi. "Di buku itu, pejabat negara dan aparat polisi dikatakan sebagai thogut (yang dianggap musuh)," tegasnya.

Sebelumnya, Sutarman menyatakan buku tersebut menjadi salah satu penyebab maraknya aksi perampokan terhadap bank dan toko emas oleh teroris. Buku tersebut melegalkan seorang teroris melakukan aksi perampokan untuk kegiatan pencarian dana demi mendukung aksi terorisme. (Eks/Ism)

Baca juga:
Kapolri: Dana Teroris Internasional Diputus, Solusinya Merampok
Kapolri: Terduga Teroris Berencana Jihad ke Suriah
Target Polisi Selanjutnya: Teroris Jaringan Santoso