Pembahasan korupsi menjadi salah satu poin pidato politik Irman Gusman. Menurut peserta Konvensi Capres Partai Demokrat itu, KPK sebagai garda terdepan pemberantasan korupsi masih menerapkan tebang pilih.
"Yang masuk (penjara karena korupsi) ya yang sial saja. Saya beritahu ya, tebang pilih itu masih ada," kata Irman di Sekretariat Konvensi Capres Demokrat, Jalan Pati Unus No 75, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2014).
Irman menjelaskan cita-cita awal KPK adalah menjadi lembaga yang mampu menangkap koruptor kakap. Namun, seiring berjalannya waktu, KPK dianggap tak beda dengan Polri atau kejaksaan.
"Soal KPK, KPK itu adhoc, banyak keterbatasan, sifatnya shock therapy. Cita-citanya tangkap big fish. Tapi dalam perjalananya dia jadi lembaga biasa," tegasnya.
Ia mencontohkan tentang tebang pilih KPK. "Dalam rekrutmen penyidik dari polisi dan kejaksaan. Mereka manusia juga, sehingga ada pengalaman, mau ikut Pemilukada tapi dia malah dijerat sehingga tidak jadi ikut Pemilukada," papar Irman. (Mut)
"Yang masuk (penjara karena korupsi) ya yang sial saja. Saya beritahu ya, tebang pilih itu masih ada," kata Irman di Sekretariat Konvensi Capres Demokrat, Jalan Pati Unus No 75, Jakarta Selatan, Rabu (8/1/2014).
Irman menjelaskan cita-cita awal KPK adalah menjadi lembaga yang mampu menangkap koruptor kakap. Namun, seiring berjalannya waktu, KPK dianggap tak beda dengan Polri atau kejaksaan.
"Soal KPK, KPK itu adhoc, banyak keterbatasan, sifatnya shock therapy. Cita-citanya tangkap big fish. Tapi dalam perjalananya dia jadi lembaga biasa," tegasnya.
Ia mencontohkan tentang tebang pilih KPK. "Dalam rekrutmen penyidik dari polisi dan kejaksaan. Mereka manusia juga, sehingga ada pengalaman, mau ikut Pemilukada tapi dia malah dijerat sehingga tidak jadi ikut Pemilukada," papar Irman. (Mut)