Sejak menerjang pada Kamis 9 Januari 2014 dini hari, luapan Sungai Martapura di Kalimantan Selatan masih menggenangi permukiman warga di Kecamatan Sungai Paring, Cempaka, Martapura Barat dan Martapura Kota, Kabupaten Banjar, dengan ketinggian 80 centimeter hingga satu meter
Sedangkan di daerah yang berbatasan dengan aliran sungai, genangan banjir lebih tinggi lagi. Akibatnya, ratusan warga terpaksa dievakuasi.
Untuk mengevakuasi warga yang terisolasi banjir, regu penolong dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel hingga Kamis sore menyisir kawasan yang paling parah dilanda banjir.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (10/1/2014), sebagian korban banjir kini masih tinggal di tenda-tenda penampungan. Banjir sendiri diperkirakan belum akan surut karena hujan masih terus menguyur.
Banjir yang melanda Kabupaten Banjar dipicu hujan deras yang mengguyur sepanjang siang dan malam. Luapan air yang datang mendadak dan berarus deras membuat warga panik. Selain harus menyelamatkan anggota keluarga, warga juga harus menyelamatkan harta benda mereka.
Sejauh ini banjir dilaporkan telah merenggut korban 2 balita yang tewas terseret arus.
Selain merendam permukiman warga, banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan Trans Kalimantan hingga membuat arus lalu lintas dari Martapura menuju Balikpapan, Kalimantan Timur terhambat. (Ado)
Sedangkan di daerah yang berbatasan dengan aliran sungai, genangan banjir lebih tinggi lagi. Akibatnya, ratusan warga terpaksa dievakuasi.
Untuk mengevakuasi warga yang terisolasi banjir, regu penolong dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel hingga Kamis sore menyisir kawasan yang paling parah dilanda banjir.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (10/1/2014), sebagian korban banjir kini masih tinggal di tenda-tenda penampungan. Banjir sendiri diperkirakan belum akan surut karena hujan masih terus menguyur.
Banjir yang melanda Kabupaten Banjar dipicu hujan deras yang mengguyur sepanjang siang dan malam. Luapan air yang datang mendadak dan berarus deras membuat warga panik. Selain harus menyelamatkan anggota keluarga, warga juga harus menyelamatkan harta benda mereka.
Sejauh ini banjir dilaporkan telah merenggut korban 2 balita yang tewas terseret arus.
Selain merendam permukiman warga, banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan Trans Kalimantan hingga membuat arus lalu lintas dari Martapura menuju Balikpapan, Kalimantan Timur terhambat. (Ado)