Sukses

Kampanye Perdana Alwi Shihab buat Wiranto-Salahuddin

Alwi mengatakan pasangan itu layak dipilih untuk memberantas korupsi dan menangkal terorisme. Hasyim Muzadi gagal tampil maksimal di Riau. Siswono Yudho Husodo berdialog dengan nelayan di Manado, Sulut.

Liputan6.com, Denpasar: Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Alwi Shihab memulai debut pertamanya sebagai juru kampanye pasangan Wiranto-Salahuddin Wahid di Lapangan Cica, Denpasar, Bali, Senin (7/6). Alwi mengatakan calon presiden dan wakil dari Partai Golkar layak dipilih. Wiranto diyakini mampu menghapus korupsi, sedang Gus Solah--sapaan Salahuddin--dapat menangkal terorisme.

Selain Alwi, Wakil Ketua Umum DPP PKB Mahfud Md. juga hadir mendampingi Wiranto dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung dalam kesempatan tersebut. Namun, berbeda dengan Alwi, Mahfud hanya sekadar tampak di panggung. Dia tak tampil berorasi.

Pada hari yang sama, Kiai Haji Hasyim Muzadi, cawapres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berkampanye di Pekanbaru, Riau. Ia tampil berpidato di aula sebuah hotel. Hasyim sempat menyindir para menteri yang maju sebagai kandidat capres maupun cawapres. Dia menyebut mereka sebagai pejabat yang tidak loyal karena meninggalkan tugas di kabinet.

Sebetulnya, Hasyim berada di Pekanbaru untuk sejumlah agenda. Namun, karena keterbatasan waktu kampanye, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama nonaktif itu hanya tampil di satu tempat. Padahal semula, ia dijadwalkan mengunjungi empat pasar, termasuk Pasar Cik Puan yang baru saja terbakar. Hasyim juga direncanakan bertemu para pedagang korban penggusuran di Pasar Senapelan.

Sebelum ke Riau, Hasyim sempat berkampanye di Sumatra Barat [baca: Hasyim Muzadi Mengunjungi PKL di Padang]. Di sana, ia menyapa para pedagang kaki lima di kawasan Pasar Baru di Kota Padang. Rombongan Hasyim mendapat sambutan hangat para pedagang yang sebagian besar mengaku tak menduga akan dikunjungi seorang cawapres.

Giliran Siswono Yudho Husodo berkampanye di Manado, Sulawesi Utara. Cawapres dari Partai Amanat Nasional itu lebih memilih berdialog dengan masyarakat nelayan di Desa Bunaken dan Desa Nelayan, Pulau Bunaken. Di sana, mantan Menteri Transmigrasi era Presiden Soeharto itu disambut ratusan nelayan.

Kepada Siswono, para nelayan mengeluhkan berbagai persoalan yang dihadapi mereka. Di antaranya, mengenai kelangkaan minyak tanah yang membuat nelayan tidak melaut. Mereka juga mengeluhkan pencurian ikan yang marak di Perairan Sulut yang dilakukan kapal asing. Seusai dari perkampungan nelayan, Siswono berdialog dengan mahasiswa Universitas Samratulangi, Manado.

Sementara itu, calon presiden dari Partai Persatuan Pembangunan, Hamzah Haz mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Falah pimpinan K.H. Abdul Rozak di Tegalrandu, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. Hamzah yang juga wakil presiden berjanji jika terpilih sebagai presiden akan lebih memberdayakan Departemen Agama dan Departemen Pendidikan Nasional.

Sedangkan Agum Gumelar, cawapres pasangan Hamzah berkampanye di Gedung Sanggar Riang, Kuningan, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, Agum menilai, sejauh ini, pemerintah lebih berlaku sebagai penguasa ketimbang menjadi pelayan masyarakat. Ke depan, kata dia, paradigma itu harus diubah dari penguasa menjadi pelayan masyarakat. Untuk itu, Agum menyarankan memilih Hamzah Haz. Sebab, sikap kepemimpinan untuk melayani masyarakat dimiliki Hamzah. Bahkan, Agum mengaku bersedia mendampingi Hamzah karena alasan tersebut.(AWD/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini