Sukses

Sejumlah Ikan di Sungai Siak Mati Tercemar

Diduga sejak beberapa hari terakhir Sungai Siak tercemar logam berat akibat limbah, sehingga ikan-ikan di sana kekurangan oksigen. Radius pencemaran limbah di sungai itu diyakini akan terus bertambah lebar.

Liputan6.com, Pekanbaru: Puluhan jenis ikan ditemukan mengapung di Bentaran Sungai Siak, Pekanbaru, Riau, Rabu (9/6). Diduga sejak beberapa hari terakhir, sungai itu telah tercemar logam berat akibat limbah. Menurut Koordinator Tim Penelitian Rona Lingkungan Hidup Universitas Riau (UNRI) Tengku Amriful Amri di Pekanbaru, akibatnya kandungan oksigen di dalam air Sungai Siak berkurang.

Amri menyatakan, ikan yang mati tidak hanya ikan yang habitatnya di permukaan namun juga jenis ikan yang hidup di dasar sungai seperti kerapu, udang, dan belut. Berdasar penelitian Rona Lingkungan UNRI, ikan-ikan tersebut kekurangan oksigen di dalam air. Dalam kondisi normal, ikan membutuhkan kadar oksigen 2-3 part per militer (ppm). Akibat tingginya tingkat pencemaran, saat ini kadar oksigen di Sungai Siak merosot sampai 0,1 sampai 0,7 ppm.

Radius pencemaran sungai diduga akan terus bertambah panjang. Saat ini diperkirakan radius pencemaran sudah mencapai 100 kilometer, mulai dari kawasan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau sampai Kota Pekanbaru. Para nelayan yang semula menangkap ikan secara tradisional itu kini tinggal mengambil ikan-ikan yang mengapung.

Kasus serupa juga menimpa Bendungan Karangkates, Malang, Jawa Timur, yang diyakini tercemar limbah pabrik [baca: Waduk Sutami Kembali Tercemar Limbah Pabrik]. Air waduk berubah menjadi kehijauan, mengental, dan berbau tidak sedap. Pencemaran juga menyebabkan ikan-ikan mati.(AIS/Yusril Ardanis)
    Video Terkini