Akses Jembatan Layang Casablanca di kawasan Tebet, Jakarta Selatan dan Kampung Melayu, Jakarta Timur, masih tertutup atau terputus. Kendati banjir mulai surut, para pengendara pun belum dapat melintas di Jalan Abdullah Syafii atau Kampung Melayu arah Tebet tersebut.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (13/1/2014), warga ataupun pengendara sepeda motor yang hendak melintas terpaksa menggunakan jasa perahu dan rakit sewaan. Tarifnya adalah Rp 10 ribu per orang dan Rp 40 ribu untuk kendaraan roda dua.
Adapun sejak pagi hingga petang, Tim SAR dan petugas gabungan masih terus mengevakuasi para korban banjir yang terjebak. Seorang nenek bahkan terpaksa diungsikan dengan ban dan ember.
Beberapa posko tampak didirikan di atas flyover dan di bawah jembatan layang tersebut. Warga korban banjir dievakuasi ke gedung-gedung. Di antaranya menuju Masjid Attahiriyah, Kampung Melayu yang berjarak ratusan meter dari permukiman yang terendam banjir.
Ada sekitar 2.000 jiwa atau 700 kepala keluarga yang mengungsi. Mereka butuh air minum, pakaian kering, serta makanan dan peralatan balita. Sementara itu, aliran listrik dimatikan, sehingga para korban banjir menggunakan genset. Sementara, ketinggian banjir di sana umumnya 1 meter lebih atau setinggi perut orang dewasa. (Ans/Sss)
Lihat juga:
[VIDEO] Korban Banjir di Kalibata Diminta ke Posko
[VIDEO] Banjir Kepung Jakarta (Lagi)
[VIDEO] Puluhan `Bebek` Terendam Banjir di Bukit Duri
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (13/1/2014), warga ataupun pengendara sepeda motor yang hendak melintas terpaksa menggunakan jasa perahu dan rakit sewaan. Tarifnya adalah Rp 10 ribu per orang dan Rp 40 ribu untuk kendaraan roda dua.
Adapun sejak pagi hingga petang, Tim SAR dan petugas gabungan masih terus mengevakuasi para korban banjir yang terjebak. Seorang nenek bahkan terpaksa diungsikan dengan ban dan ember.
Beberapa posko tampak didirikan di atas flyover dan di bawah jembatan layang tersebut. Warga korban banjir dievakuasi ke gedung-gedung. Di antaranya menuju Masjid Attahiriyah, Kampung Melayu yang berjarak ratusan meter dari permukiman yang terendam banjir.
Ada sekitar 2.000 jiwa atau 700 kepala keluarga yang mengungsi. Mereka butuh air minum, pakaian kering, serta makanan dan peralatan balita. Sementara itu, aliran listrik dimatikan, sehingga para korban banjir menggunakan genset. Sementara, ketinggian banjir di sana umumnya 1 meter lebih atau setinggi perut orang dewasa. (Ans/Sss)
Lihat juga:
[VIDEO] Korban Banjir di Kalibata Diminta ke Posko
[VIDEO] Banjir Kepung Jakarta (Lagi)
[VIDEO] Puluhan `Bebek` Terendam Banjir di Bukit Duri