Sukses

Cegah Banjir Jakarta Meluas, Awan Hujan Dimandulkan

DKI Jakarta diguyur hujan sejak Sabtu 11 Januari lalu, yang membuat Ibukota berstatus Siaga Darurat banjir.

DKI Jakarta diguyur hujan sejak Sabtu 11 Januari lalu, yang membuat Ibukota berstatus Siaga Darurat banjir. Pemerintah pun akan melakukan modifikasi cuaca untuk mencegah banjir meluas.

Kepala Unit Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Heru Widodo menerangkan awan hujan bisa dibuat mandul. "Pakai flair, awan hujan dimandulkan," terang Heru di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin (13/1/2014).

"Dengan sistem flair atau partikel generator, itu kita bakar di daratan. Itu tujuannya untuk menganggu pertumbuhan awan hujan."

Cara lain, lanjut Heru, memodifikasi cuaca adalah dengan menaburkan garam. Fungsinya adalah mempercepat proses hujan, sehingga tidak terjadi di Jakarta.

"Dengan sistem powder (garam), untuk metode jumping process, jadi mempercepat proses hujan. Diharapkan dengan sistem itu hujan tidak jatuh di DKI," terangnya.

Heru menjelaskan, awan-awan hujan yang akan dimodifikasi sudah dipantau dari radar cuaca. Akan dilihat pula tingkat kematangan awan di mana. "Jadi awan yang membahayakan di DAS DKI itu yang akan kami kerjakan," tandas Heru.

Untuk mencegah banjir, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta telah mengalokasikan total anggaran Rp 50 miliar. Khusus modifikasi cuaca, dianggarkan Rp 28 miliar yang terdiri dari Rp 20 miliar dari Pemprov DKI Jakarta dan Rp 8 miliar dari BNPB. (Mut/Sss)

Baca juga:
Banjir Jakarta, SBY Perintahkan BNPB, TNI, Polri Bantu Jokowi
Dikepung Banjir, 7 Jalan di Jakarta Timur Ditutup
Kompleks Green Garden Banjir, 3 Halte Transjakarta Ditutup

Video Terkini