Banjir yang merendam Rumah Sakit (RS) dr Subki Abdul Kadir di Jalan Raya Kartini, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat sejak Minggu 12 Januari kemarin mulai surut. Namun listrik yang sejak Senin dini hari padam hingga malam ini masih padam.
Ketinggian debit air di sejumlah ruangan seperti ruang unit gawat darurat (UGD), ruang bidan, ruang penerimaan pasien, serta ruang kelas dari yayasan pendidikan kedokteran milik rumah sakit yang sebelumnya mencapai 50 centimeter hingga 1,5 centimeter kini sudah surut menjadi 20 centimeter.
Kepala Rekam Medik Rumah Sakit Dr Subki Abdul Kadir, Tika Mariamah mengatakan, sejumlah pasien termasuk 4 bayi yang berada di ruang rawat mengalami kegerahan dan tanpa penerangan listrik. "Para pasien sangat berharap segera ada bantuan untuk mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman dan nyaman," ungkap Tika.
Hal serupa juga terjadi di RS Bhakti Kartini yang tidak jauh dari RS Islam Subki Abdul Kadir. Dari data yang dihimpun Liputan6.com, di Rumah Sakit dr Subki Abdul Kadir terdapat 13 pasien dan di RS Bhakti Kartini 30 pasien. Rencananya 43 pasien tersebut akan dievakuasi ke RSUD Kota Bekasi.
Sementara sedikitnya 1.500 jiwa di Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, terpaksa mengungsi di tempat yang lebih tinggi. Karena rumah mereka yang berada di bantaran Kali Bekasi terendam setinggi 150 centimeter.
Sejumlah perumahan di sepanjang kali Bekasi juga banjir seperti Perumahan Kemang IFI, di Jatiasih, Kemang Pratama, Perumahan IKIP, Loote Mart Sepatan. Daerah lain yang mengalami banjir adalah Jalan Kartini, Perumahan Bumi Bekasi Baru Selatan dan Bumi Bekasi Baru Utara, Margahayu, Perumnas 3, Setia Mekar dan sejumlah perumahan lainnya.
"Ada sekitar 18 titik yang mengalamai banjir," kata Walikota Bekasi Rahmat Effendi, saat meninjau banjir.
Menurut Rahmat, banjir di Jalan Raya Kartini, disebabkan rendahnya jalan. Sehingga jika kali meluap Jalan Kartini mudah digenangi air. Ke depan Pemerintah Kota Bekasai akan meninggikan jembatan 1 meter lebih agar air tak melimpah ke jalan.
"Kita telah membangun posko, sebagian dari warga korban banjir sudah diungsikan di posko salah satunya di Balai Rakyat Perumnas satu, dan Lotte Mart, di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan," jelas Rahmat.
Rahmat mengaku banjir kali ini terjadi penambahan titik banjir di Kota Bekasi. Dari 39 titik menjadi 49 titik banjir, sehingga penangananya harus dilakukan bertahap.
Salah satu faktor yang menyebabkan banjir di Kota Bekasi, kata Rahmat, karena minimnya daerah resapan air, minimnya ruang terbuka hijau, dan pembangunan perumahan yang sporadis serta kurang matang dalam perencanaan," pungkas Rahmat. (Rmn/Mut)
Baca juga:
Diguyur Hujan, Puluhan Perumahan di Bekasi Terendam Banjir
Bogor Gerimis, Katulampa Turun Jadi Siaga IV
Hujan Guyur Jabodetabek, Ketinggian Sejumlah Pintu Air Meningkat
Ketinggian debit air di sejumlah ruangan seperti ruang unit gawat darurat (UGD), ruang bidan, ruang penerimaan pasien, serta ruang kelas dari yayasan pendidikan kedokteran milik rumah sakit yang sebelumnya mencapai 50 centimeter hingga 1,5 centimeter kini sudah surut menjadi 20 centimeter.
Kepala Rekam Medik Rumah Sakit Dr Subki Abdul Kadir, Tika Mariamah mengatakan, sejumlah pasien termasuk 4 bayi yang berada di ruang rawat mengalami kegerahan dan tanpa penerangan listrik. "Para pasien sangat berharap segera ada bantuan untuk mengevakuasi mereka ke tempat yang lebih aman dan nyaman," ungkap Tika.
Hal serupa juga terjadi di RS Bhakti Kartini yang tidak jauh dari RS Islam Subki Abdul Kadir. Dari data yang dihimpun Liputan6.com, di Rumah Sakit dr Subki Abdul Kadir terdapat 13 pasien dan di RS Bhakti Kartini 30 pasien. Rencananya 43 pasien tersebut akan dievakuasi ke RSUD Kota Bekasi.
Sementara sedikitnya 1.500 jiwa di Kelurahan Margamulya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, terpaksa mengungsi di tempat yang lebih tinggi. Karena rumah mereka yang berada di bantaran Kali Bekasi terendam setinggi 150 centimeter.
Sejumlah perumahan di sepanjang kali Bekasi juga banjir seperti Perumahan Kemang IFI, di Jatiasih, Kemang Pratama, Perumahan IKIP, Loote Mart Sepatan. Daerah lain yang mengalami banjir adalah Jalan Kartini, Perumahan Bumi Bekasi Baru Selatan dan Bumi Bekasi Baru Utara, Margahayu, Perumnas 3, Setia Mekar dan sejumlah perumahan lainnya.
"Ada sekitar 18 titik yang mengalamai banjir," kata Walikota Bekasi Rahmat Effendi, saat meninjau banjir.
Menurut Rahmat, banjir di Jalan Raya Kartini, disebabkan rendahnya jalan. Sehingga jika kali meluap Jalan Kartini mudah digenangi air. Ke depan Pemerintah Kota Bekasai akan meninggikan jembatan 1 meter lebih agar air tak melimpah ke jalan.
"Kita telah membangun posko, sebagian dari warga korban banjir sudah diungsikan di posko salah satunya di Balai Rakyat Perumnas satu, dan Lotte Mart, di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan," jelas Rahmat.
Rahmat mengaku banjir kali ini terjadi penambahan titik banjir di Kota Bekasi. Dari 39 titik menjadi 49 titik banjir, sehingga penangananya harus dilakukan bertahap.
Salah satu faktor yang menyebabkan banjir di Kota Bekasi, kata Rahmat, karena minimnya daerah resapan air, minimnya ruang terbuka hijau, dan pembangunan perumahan yang sporadis serta kurang matang dalam perencanaan," pungkas Rahmat. (Rmn/Mut)
Baca juga:
Diguyur Hujan, Puluhan Perumahan di Bekasi Terendam Banjir
Bogor Gerimis, Katulampa Turun Jadi Siaga IV
Hujan Guyur Jabodetabek, Ketinggian Sejumlah Pintu Air Meningkat