Sukses

Penanganan Banjir Tangerang Terkendala Ratu Atut

Atut yang mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, hingga kini belum menandatangani APBD 2014.

Berbeda dengan Jakarta, Pemerintah Kota Tangerang masih belum bisa melaksanakan program-program penanganan banjir di kawasan itu. Pelaksanaan program itu hingga kini masih terganjal tanda tangan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

Atut yang mendekam di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, hingga kini belum menandatangani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk 2014. Padahal sebanyak Rp 75 miliar telah dianggarkan untuk program-program antisipasi banjir di Tangerang.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menuturkan, program antisipasi banjir di Tangerang, yakni berupa normalisasi lahan seluas 18 hektar di sekitar Kali Angke. Selama ini luapan Kali Angke berdampak pada banjir di 4 kecamatan di Tangerang, yakni Pinang, Cileduk, Karang Tengah, dan Cipondoh.  

"Tidak ada cara lain selain melakukan normalisasi Kali Angke, karena banyak daerah banjir yang ada di wilayah Ciledug berada di bawah aliran Kali Angke. Jadi, ini adalah satu-satunya solusi," ujar Arief saat mengunjungi wilayah banjir di Perumahan Ciledug Indah I, Tangerang, Selasa (14/1/2014).

Akhirnya Arief pun meminta bantuan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Presiden SBY. Dalam permohonannya, Arief menyampaikan mengenai APBD yang belum disahkan Atut yang kini terjerat suap Pilkada Lebak dan proyek alkes Banten itu .

"Kemarin sore, Senin (13/1) kami sudah melayangkan surat kepada Mendagri Gamawan Fauzi dan Presiden SBY mohon arahan. Karena banyak program-program penanganan banjir belum bisa dilaksanakan oleh pemerintah daerah, karena APBD-nya belum disahkan," pungkas Arief. (Ant/Ndy/Sss)

Baca juga:
Banjir Ciledug Indah I dan II Tangerang Hampir Seatap Rumah