Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar memberikan catatan mengenai peristiwa malapetaka 15 Januari (Malari) pada tahun 1974 silam. Menurutnya, peristiwa Malari selalu dikenang oleh para aktivis dan menjadi sumber ispirasi perubahan serta dinamika politik di Indonesia.
"Terlepas pro dan kontra, dan siapa memanfaatkan siapa dalam tafsir sejarah, peristiwa Malari tentu memberi inspirasi, sebuah inspirasi perubahan dan dinamika politik," kata Marwan dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Anggota Komisi V DPR ini mengatakan, dalam konteks politik nasional kontemporer, inspirasi perubahan itu berawal dari kegelisahan akan kondisi negara yang tidak kunjung membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Para aktivis mahasiswa dan mantan aktivis mahasiswa yang masih punya idealisme dan cita-cita besar tentang Indonesia, tentu gelisah," ungkapnya.
Karena itu, lanjut Marwan, PKB siap mengusung dan mengawal perubahan menuju cita-cita besar Indonesia yang lebih baik dan beradab. Bahkan menurutnya, Pemilu 2014 yang berlangsung April mendatang adalah momentum perubahan tersebut.
"Momentum perubahan yang menjadi aspirasi dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Untuk itu, Marwan mengatakan, partainya siap menyongsong perubahan yang lebih fundamental di era transisi demokrasi dan transisi kepemimpinan Nasional.
"Perubahan yang substansial adalah perubahan yang tidak dinodai oleh pragmatisme politik dan politik transaksional, tapi perubahan yang bersumber dari semangat dan cita-cita luhur bangsa kita. Perubahan yang dilandasi nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian," tukas ketua DPP PKB ini. (Adm/Tnt)
Baca juga:
Malari, Mahasiswa dan Cendekiawan Ditangkap, Ide Mereka Diserap
Malari, Buah Perseteruan 2 Jenderal?
Ketika Jakarta Dijilat Api pada 15 Januari 1974
"Terlepas pro dan kontra, dan siapa memanfaatkan siapa dalam tafsir sejarah, peristiwa Malari tentu memberi inspirasi, sebuah inspirasi perubahan dan dinamika politik," kata Marwan dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Rabu (15/1/2014).
Anggota Komisi V DPR ini mengatakan, dalam konteks politik nasional kontemporer, inspirasi perubahan itu berawal dari kegelisahan akan kondisi negara yang tidak kunjung membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Para aktivis mahasiswa dan mantan aktivis mahasiswa yang masih punya idealisme dan cita-cita besar tentang Indonesia, tentu gelisah," ungkapnya.
Karena itu, lanjut Marwan, PKB siap mengusung dan mengawal perubahan menuju cita-cita besar Indonesia yang lebih baik dan beradab. Bahkan menurutnya, Pemilu 2014 yang berlangsung April mendatang adalah momentum perubahan tersebut.
"Momentum perubahan yang menjadi aspirasi dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Untuk itu, Marwan mengatakan, partainya siap menyongsong perubahan yang lebih fundamental di era transisi demokrasi dan transisi kepemimpinan Nasional.
"Perubahan yang substansial adalah perubahan yang tidak dinodai oleh pragmatisme politik dan politik transaksional, tapi perubahan yang bersumber dari semangat dan cita-cita luhur bangsa kita. Perubahan yang dilandasi nilai-nilai perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian," tukas ketua DPP PKB ini. (Adm/Tnt)
Baca juga:
Malari, Mahasiswa dan Cendekiawan Ditangkap, Ide Mereka Diserap
Malari, Buah Perseteruan 2 Jenderal?
Ketika Jakarta Dijilat Api pada 15 Januari 1974