Saat intensitas hujan tinggi, 2 kelurahan yang letaknya bersebelahan dengan Kali Krukut kerap terendam. Kedua kelurahan tersebut yakni Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan dan Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka pun siap jika Pemprov DKI merelokasi sesuai penawaran harga tanah yang mereka harapkan.
Talimin (60), warga RT 07 RW 05 Kelurahan Pela Mampang ini mengaku siap direlokasi jika Pemprov DKI Jakarta menormalisasi Kali Krukut dengan cara pelebaran. Namun harga tanah dan rumah harus dibebaskan sesuai harga yang diharapkan.
"Siap lah pembebasan lahan, tapi harus sesuai harganya. Jangan sampai rugiin masyarakat," ujar Talimin saat ditemui di kediamanya, Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Hal senada diakui warga Keluarhan Petogogan, Ani (55). Warga yang memiliki rumah berjarak 5 meter dari Kali Krukut ini, bersedia jika harus direlokasi. "Tapi harus ganti rugi dengan biaya yang sesuai ya, jangan seenaknya sendiri saja nanti pemerintah," ucap warga yang sempat terendam banjir stinggi 60 cm pada Kamis dini hari itu.
Baik Talim maupun Andi pun sadar, jika penyempitan dan pendangkalan Kali Krukut salah satu penyebab utama pemukiman mereka berlangganan banjir.
Menanggapi pernyataan warganya, Lurah Petogogan Kuswara mengatakan pihaknya siap memfalitasi jika benar Pemprov DKI Jakarta akan melebarkan Kali Krukut. "Akan kami falitasi pembebasan lahannya, jika benar pemerintah akan melebarkan Kali Krukut, khususnya warga petogogan," kata Kuswara.
Banjir di Petogogan merendam sedikitnya 6 RW dan 38 RT. Namun banjir terparah terjadi di RW 03, RT 15 mencapai 120 centimeter. Saat ini banjir sudah surut sekitar pukul 05.00 WIB, dan hanya terdapat beberapa genangan di jalanan depan Kantor Kelurahan Petogogan kurang lebih 10 centimeter. Sedangkan untuk Pela Mampang, banjir tejadi di RW 05 yakni RT 02, 07, 08, 09, 10.
Biasanya kelurahan ini terendam air luapan Kali Krukut sekitar 40-120 centimeter. Hal tersebut karena Kali Krukut yang berhulu di Bogor, Jawa Barat, tak bisa lagi menampung debit air karena hanya memiliki lebar 5 hingga 10 meter. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Korban Banjir Pesing: Bantuan Banyak Hingga Tak Sanggup Nampung
Warga Mampang: Kami Tak Butuh Bantuan, Tapi Butuh Tak Banjir
Atasi Banjir Jakarta, Menteri PU: Itu Urusan Jokowi
Talimin (60), warga RT 07 RW 05 Kelurahan Pela Mampang ini mengaku siap direlokasi jika Pemprov DKI Jakarta menormalisasi Kali Krukut dengan cara pelebaran. Namun harga tanah dan rumah harus dibebaskan sesuai harga yang diharapkan.
"Siap lah pembebasan lahan, tapi harus sesuai harganya. Jangan sampai rugiin masyarakat," ujar Talimin saat ditemui di kediamanya, Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Hal senada diakui warga Keluarhan Petogogan, Ani (55). Warga yang memiliki rumah berjarak 5 meter dari Kali Krukut ini, bersedia jika harus direlokasi. "Tapi harus ganti rugi dengan biaya yang sesuai ya, jangan seenaknya sendiri saja nanti pemerintah," ucap warga yang sempat terendam banjir stinggi 60 cm pada Kamis dini hari itu.
Baik Talim maupun Andi pun sadar, jika penyempitan dan pendangkalan Kali Krukut salah satu penyebab utama pemukiman mereka berlangganan banjir.
Menanggapi pernyataan warganya, Lurah Petogogan Kuswara mengatakan pihaknya siap memfalitasi jika benar Pemprov DKI Jakarta akan melebarkan Kali Krukut. "Akan kami falitasi pembebasan lahannya, jika benar pemerintah akan melebarkan Kali Krukut, khususnya warga petogogan," kata Kuswara.
Banjir di Petogogan merendam sedikitnya 6 RW dan 38 RT. Namun banjir terparah terjadi di RW 03, RT 15 mencapai 120 centimeter. Saat ini banjir sudah surut sekitar pukul 05.00 WIB, dan hanya terdapat beberapa genangan di jalanan depan Kantor Kelurahan Petogogan kurang lebih 10 centimeter. Sedangkan untuk Pela Mampang, banjir tejadi di RW 05 yakni RT 02, 07, 08, 09, 10.
Biasanya kelurahan ini terendam air luapan Kali Krukut sekitar 40-120 centimeter. Hal tersebut karena Kali Krukut yang berhulu di Bogor, Jawa Barat, tak bisa lagi menampung debit air karena hanya memiliki lebar 5 hingga 10 meter. (Rmn/Ism)
Baca juga:
Korban Banjir Pesing: Bantuan Banyak Hingga Tak Sanggup Nampung
Warga Mampang: Kami Tak Butuh Bantuan, Tapi Butuh Tak Banjir
Atasi Banjir Jakarta, Menteri PU: Itu Urusan Jokowi