Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bolok dan Dermaga Hansisi, Kupang, Nusa Tenggara Timur, kini dihentikan sementara. Sedikitnya 7 feri atau kapal penyeberangan milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang Kupang, lego jangkar di Pelabuhan Bolok.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (16/1/2014), aktivitas pelayaran ini dihentikan menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. BMKG menginformasikan terjadi cuaca buruk dengan ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter di perairan NTT.
Kondisi ini menyebabkan puluhan truk pengangkut sembako dan barang bangunan menuju Pulau Rote masih antre di area parkir Pelabuhan Bolok, Kupang.
Cuaca buruk juga melanda perairan Kendari, Sulawesi Tenggara. Dalam sepekan terakhir, angin bertiup kencang di pesisir pantai, sementara gelombang di lautan mencapai 3 meter.
Kondisi ini menyebabkan para nelayan di Kota Kendari, enggan untuk melaut. Bila nekat melaut, hasil tangkapan nelayan sedikit. Mereka pun mengisi waktu senggang dengan memperbaiki haluan kapal, mesin, dan memperbaiki jaring.
BMKG Kota Kendari merilis tingginya gelombang dan angin kencang yang melanda perairan Kendari tersebut diakibatkan adanya siklus perubahan cuaca. Kondisi ini mengakibatkan tingginya gelombang di perairan Kendari.
Lantaran itulah, BMKG mengimbau warga, para nelayan, dan pengguna transportasi jasa kelautan untuk memerhatikan dan waspada terhadap gelombang tinggi. Diprediksi, gelombang tinbggi akan terjadi pada fase puncak, yakni Februari mendatang.
Cuaca buruk juga melanda perairan Pulau Bali. Kondisi ini mengakibatkan para nelayan di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, enggan melaut. Untuk sementara, para nelayan mengisi waktu dengan memperbaiki jaring dan perahu.
Sementara, beberapa nelayan yang tak memiliki keahlian lain, terpaksa meminjam uang dari pemilik kapal nelayan. Pinjaman uang ini demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. (Ans/Sss)
Lihat juga:
[VIDEO] Gelombang Tinggi, Feri Terempas di Dermaga Ambon
[VIDEO] Cuaca Ekstrem, Pelabuhan ke Bunaken Tutup
[VIDEO] Gelombang Besar Musnahkan Pekarangan Warga Bali
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (16/1/2014), aktivitas pelayaran ini dihentikan menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. BMKG menginformasikan terjadi cuaca buruk dengan ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter di perairan NTT.
Kondisi ini menyebabkan puluhan truk pengangkut sembako dan barang bangunan menuju Pulau Rote masih antre di area parkir Pelabuhan Bolok, Kupang.
Cuaca buruk juga melanda perairan Kendari, Sulawesi Tenggara. Dalam sepekan terakhir, angin bertiup kencang di pesisir pantai, sementara gelombang di lautan mencapai 3 meter.
Kondisi ini menyebabkan para nelayan di Kota Kendari, enggan untuk melaut. Bila nekat melaut, hasil tangkapan nelayan sedikit. Mereka pun mengisi waktu senggang dengan memperbaiki haluan kapal, mesin, dan memperbaiki jaring.
BMKG Kota Kendari merilis tingginya gelombang dan angin kencang yang melanda perairan Kendari tersebut diakibatkan adanya siklus perubahan cuaca. Kondisi ini mengakibatkan tingginya gelombang di perairan Kendari.
Lantaran itulah, BMKG mengimbau warga, para nelayan, dan pengguna transportasi jasa kelautan untuk memerhatikan dan waspada terhadap gelombang tinggi. Diprediksi, gelombang tinbggi akan terjadi pada fase puncak, yakni Februari mendatang.
Cuaca buruk juga melanda perairan Pulau Bali. Kondisi ini mengakibatkan para nelayan di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, enggan melaut. Untuk sementara, para nelayan mengisi waktu dengan memperbaiki jaring dan perahu.
Sementara, beberapa nelayan yang tak memiliki keahlian lain, terpaksa meminjam uang dari pemilik kapal nelayan. Pinjaman uang ini demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. (Ans/Sss)
Lihat juga:
[VIDEO] Gelombang Tinggi, Feri Terempas di Dermaga Ambon
[VIDEO] Cuaca Ekstrem, Pelabuhan ke Bunaken Tutup
[VIDEO] Gelombang Besar Musnahkan Pekarangan Warga Bali