Sukses

Rapat Fraksi Demokrat Batal karena Penggeledahan KPK?

Fungsionaris Partai Demokrat Saan Mustopa menepis pembatalan rapat fraksi Demokrat lantaran adanya penggeledahan penyidik KPK.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menggeledah beberapa ruang kerja anggota Komisi VII di Gedung Nusantara I DPR. Penggeledahan itu terkait dugaan kasus suap berupa Tunjangan Hari Raya (THR) oleh mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini.

Di tengah penggeledahan tersebut, Partai Demokrat membatalkan rapat fraksi yang sudah dijadwalkan sebelumnya. "‪Rapat fraksi pleno batal, padahal sebelumnya diberitahu ada Syarief Hasan," ujar politisi Partai Demokrat Saan Mustopa saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Saan sendiri tak tahu alasan rapat fraksi tersebut dibatalkan. Awalnya, rapat tersebut untuk mendengarkan pengarahan Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan. "Tapi beliau ada tugas mendadak, sehingga ditunda," ungkap mantan Sekretaris Fraksi Demokrat itu.

Apakah terkait penggeledahan yang terjadi di DPR, Saan menampiknya. "Oh, bukan kaitan dengan itu (penggeledahan KPK)," tepis Saan.

Penyidik KPK telah menggeledah ruang kerja Ketua dan Wakil Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana dan Zainuddin Amali. Di Partai Demokrat Bhatoegana menjabat sebagai Ketua DPP. Sementara Zainuddin sendiri menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jatim.

Selain ruang kerja ketua dan wakil ketua Komisi VII, ruang kerja anggota Komisi VII Tri Yulianto. Mereka diduga menerima suap dari mantan Ketua SKK Migas Rudi Rubiandini. (Rmn/Mut)

Baca juga:

KPK Geledah Ruang Sutan Bhatoegana di DPR
Kuasa Hukum: Rudi Rubiandini Akan Bongkar Aliran Dana ke DPR
Disebut Terima Suap, Bhatoegana akan Tuntut Balik Rudi Rubiandini