Sukses

Tradisi Memakai Anting Lelaki Tengger

Budaya Tengger, Probolinggo, Jatim, mengharuskan lelaki yang lahir pada hari Wage memakai anting di telinga kiri. Hanya sesepuh dan dukun Tengger saja yang memahami makna tersebut.

Liputan6.com, Tengger: Ribut, bocah asli Tengger, di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, terlihat lebih menonjol di antara anak-anak lain. Bukan lantaran fisik atau tingkah bocah itu yang berlebihan, melainkan karena anting yang dikenakan di telinga kiri. "Saya pake anting, sejak lahir," kata Ribut di Tengger, baru-baru ini.

Ini bukanlah budaya yang ke-Barat-baratan. Budaya Tengger memang mengharuskan setiap anak laki-laki yang lahir pada hari Wage--sistem penanggalan Jawa--untuk mengenakan anting di telinga kiri. Hingga kini, warga Tengger masih belum mengetahui maksud dan tujuan budaya itu. Yang mereka tahu, hiasan telinga ini harus terpasang di telinga kiri. Hanya sesepuh dan dukun Tengger saja yang memahami makna tersebut.

Bagi Ribut dan warga lain yang lahir di hari Wage, makna tradisi budaya itu tidaklah penting. Mereka cenderung cuek. Malah, bocah itu berencana, akan melepas anting-anting tersebut setelah menikah.(AIS/Noor Ramadhan dan Winanto Nugroho)
    Produksi Liputan6.com