Delman atau gerobak yang ditarik oleh kuda sudah jarang ditemukan di Jakarta. Namun saat banjir melanda Jakarta Utara, delman justru merajalela.
Kendaraan itu pun mau tak mau menjadi moda transportasi yang paling diminati warga. Bagaimana tidak, bila banjir melanda, mobil dan motor yang memiliki knalpot rendah pasti akan kemasukan air. Sehingga mengakibatkan mogok.
Meski teknologi kadang memudahkan manusia, tapi ketika berhadapan dengan bencana alam, transportasi tradisional kembali menjadi primadona.
"Pas tahu banjir, saya langsung ke mari (Kawasan Kelapa Gading), jam 06.00 WIB sudah berangkat. Di rumah sih juga banjir, tapi duit lebih penting," kata kusir Anang, sembari menepuk-nepuk leher kudanya, saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Delman yang dikusiri oleh Anang, mangkal di Bundaran Mal Kelapa Gading. Posisi itu cukup strategis. Bila ada yang mau keluar Gading, pasti warga sekitar menyewa jasa Anang. Maklum, banjir setinggi 60 cm.
"Tarifnya sih lebih mahal dari biasa. Kalau biasa kan cuma Rp 10 ribu. Kalau banjir, kita nggak mau per orang, tapi borongan, Rp 100 ribu baru jalan," ujarnya.
Anang sendiri mengatakan, siap mengantar pelangganya selama tak keluar dari wilayah Jakarta Utara. Dari Kelapa Gading, lanjutnya, bisa ke Pulomas, Cempaka Putih, dan Sunter.
"Selebihnya saya mau, tapi tarifnya ya nambah," tuturnya.
Bila banjir tinggi seperti saat ini, Anang juga mengaku kebanjiran rejeki. Tak hanya pelanggan membayar jasa antar, pelanggan terkadang iba dengan kuda yang menarik delman itu memberikan uang lebih.
"Biasa kasih lagi, iba dengan kuda yang nariknya. Ya kadang lebih kasihan sama kuda daripada sama kita. Ada yang nambahin gocap (Rp 50 ribu)," imbuhnya terkekeh.
Teman Anang pun tak mau kalah. Dedi yang baru saja sampai ke pangkalan delman dadakan itu juga memamerkan kudanya.
"Namanya Togo, umurnya 7 tahun. 1 Hari jalan full juga kuat, asal sehat. Lebih kuat daripada mobil-mobil mewah, antimogok," katanya sembari tertawa lebar.
Tak lama, ada lagi pelanggan wanita yang mau memakai jasa delman. Karena datang sendiri, ia terpaksa harus menunggu pelanggan lain, kecuali ia mau membayar borongan atau Rp 100 ribu. (Tnt/Mut)
Lihat juga:
Kendaraan itu pun mau tak mau menjadi moda transportasi yang paling diminati warga. Bagaimana tidak, bila banjir melanda, mobil dan motor yang memiliki knalpot rendah pasti akan kemasukan air. Sehingga mengakibatkan mogok.
Meski teknologi kadang memudahkan manusia, tapi ketika berhadapan dengan bencana alam, transportasi tradisional kembali menjadi primadona.
"Pas tahu banjir, saya langsung ke mari (Kawasan Kelapa Gading), jam 06.00 WIB sudah berangkat. Di rumah sih juga banjir, tapi duit lebih penting," kata kusir Anang, sembari menepuk-nepuk leher kudanya, saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Delman yang dikusiri oleh Anang, mangkal di Bundaran Mal Kelapa Gading. Posisi itu cukup strategis. Bila ada yang mau keluar Gading, pasti warga sekitar menyewa jasa Anang. Maklum, banjir setinggi 60 cm.
"Tarifnya sih lebih mahal dari biasa. Kalau biasa kan cuma Rp 10 ribu. Kalau banjir, kita nggak mau per orang, tapi borongan, Rp 100 ribu baru jalan," ujarnya.
Anang sendiri mengatakan, siap mengantar pelangganya selama tak keluar dari wilayah Jakarta Utara. Dari Kelapa Gading, lanjutnya, bisa ke Pulomas, Cempaka Putih, dan Sunter.
"Selebihnya saya mau, tapi tarifnya ya nambah," tuturnya.
Bila banjir tinggi seperti saat ini, Anang juga mengaku kebanjiran rejeki. Tak hanya pelanggan membayar jasa antar, pelanggan terkadang iba dengan kuda yang menarik delman itu memberikan uang lebih.
"Biasa kasih lagi, iba dengan kuda yang nariknya. Ya kadang lebih kasihan sama kuda daripada sama kita. Ada yang nambahin gocap (Rp 50 ribu)," imbuhnya terkekeh.
Teman Anang pun tak mau kalah. Dedi yang baru saja sampai ke pangkalan delman dadakan itu juga memamerkan kudanya.
"Namanya Togo, umurnya 7 tahun. 1 Hari jalan full juga kuat, asal sehat. Lebih kuat daripada mobil-mobil mewah, antimogok," katanya sembari tertawa lebar.
Tak lama, ada lagi pelanggan wanita yang mau memakai jasa delman. Karena datang sendiri, ia terpaksa harus menunggu pelanggan lain, kecuali ia mau membayar borongan atau Rp 100 ribu. (Tnt/Mut)
Lihat juga:
[VIDEO] Jakarta Banjir, Bengkel dan Perahu Karet Laris Manis
Flyover Kampung Melayu Jadi Lokasi `Wisata Banjir`
Kelapa Gading Banjir, Warga Ungsikan Mobil di Mal La Piazza