Akibat ambrolnya jalan di SPBU 34.14204 Yos Sudarso, Jakarta Utara, banyak pihak menjadi korban. Salah satunya adalah warga Pulo Besar, Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara.
"Sekitar 150 kepala keluarga dengan jiwa 500 orang, di RT 09/ RW 11 Kelurahan Sunterjaya, Kecamatan Tanjung Priok ini jadi korban," ucap Ketua RT 09 Haji Nur Ali, di lokasi, Jumat (17/1/2014).
Ali mengatakan, para warga terisolir dan tidak dapat keluar dari pemukiman. Mereka terperangkap di dalam pemukiman sejak pagi tadi. Sebab, akses keluar masuk satu-satunya ambrol sedalam 30 meter.
Menurut pengakuan salah seorang warga bernama Ramadhan, ambrolnya jalan merupakan dampak dari pengerjaan sebuah gedung perkantoran. Ia juga mengungkapkan ada kejanggalan sejak awal proyek itu dikerjakan.
"Memang sejak seminggu lalu sudah renggang, kita menduga itu karena proyek itu. Sebelumnya memang banyak kejadian dari proyek yang mengganggu warga, seperti lampu tembaknya jatuh ke pemukiman, namun sebelum ini tidak ada responsnya," ujar Ramadhan.
Usut punya usut, ternyata SPBU yang juga menjadi pihak dirugikan atas ambrolnya jalan tersebut milik anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas dari Fraksi PKB.
Saat datang ke lokasi, Ilyas mengaku terkejut dan langsung menghitung kerugian yang dideritanya. "Waduh, ini bisa rugi miliaran nih. Untung bersih per hari saja puluhan juta. Ini ditutup nggak cukup 3 bulan," ujarnya.
Atas kejadian ini, anggota DPRD itu mengaku akan menuntut pihak pengelola. "Akan dituntut secara pidana juga perdata," tegas Ilyas.
Liputan6.com berusaha mencari konfirmasi atas tuduhan kepada pengembang gedung perkantoran tersebut. Namun, di proyek gedung, satpam mencegah dan mengatakan tak ada pihak pengembang.
"Jangan masuk, bahaya. Pimpinan belum ada yang cek ke lapangan. Hanya ada perwakilan kontraktor yang melihat keadaan di dalam lubang akibat ambrolnya jalan," kata salah seorang anggota satpam. (Tnt/Yus)
Baca Juga:
"Sekitar 150 kepala keluarga dengan jiwa 500 orang, di RT 09/ RW 11 Kelurahan Sunterjaya, Kecamatan Tanjung Priok ini jadi korban," ucap Ketua RT 09 Haji Nur Ali, di lokasi, Jumat (17/1/2014).
Ali mengatakan, para warga terisolir dan tidak dapat keluar dari pemukiman. Mereka terperangkap di dalam pemukiman sejak pagi tadi. Sebab, akses keluar masuk satu-satunya ambrol sedalam 30 meter.
Menurut pengakuan salah seorang warga bernama Ramadhan, ambrolnya jalan merupakan dampak dari pengerjaan sebuah gedung perkantoran. Ia juga mengungkapkan ada kejanggalan sejak awal proyek itu dikerjakan.
"Memang sejak seminggu lalu sudah renggang, kita menduga itu karena proyek itu. Sebelumnya memang banyak kejadian dari proyek yang mengganggu warga, seperti lampu tembaknya jatuh ke pemukiman, namun sebelum ini tidak ada responsnya," ujar Ramadhan.
Usut punya usut, ternyata SPBU yang juga menjadi pihak dirugikan atas ambrolnya jalan tersebut milik anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas dari Fraksi PKB.
Saat datang ke lokasi, Ilyas mengaku terkejut dan langsung menghitung kerugian yang dideritanya. "Waduh, ini bisa rugi miliaran nih. Untung bersih per hari saja puluhan juta. Ini ditutup nggak cukup 3 bulan," ujarnya.
Atas kejadian ini, anggota DPRD itu mengaku akan menuntut pihak pengelola. "Akan dituntut secara pidana juga perdata," tegas Ilyas.
Liputan6.com berusaha mencari konfirmasi atas tuduhan kepada pengembang gedung perkantoran tersebut. Namun, di proyek gedung, satpam mencegah dan mengatakan tak ada pihak pengembang.
"Jangan masuk, bahaya. Pimpinan belum ada yang cek ke lapangan. Hanya ada perwakilan kontraktor yang melihat keadaan di dalam lubang akibat ambrolnya jalan," kata salah seorang anggota satpam. (Tnt/Yus)
Baca Juga:
Terkikis Air, Jalan SPBU Yos Sudarso Ambrol
Cek di Sini... 6 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Selama Januari
Banjir dan Longsor Sulut, Jasad Kepala Puskesmas Ditemukan