Meski sejumlah elite Partai Demokrat terjerat kasus korupsi, sang juru bicara Ruhut Sitompul tetap 'pede' atau percaya diri bila partainya tetap komitmen menentang korupsi. Hal itu sesuai dengan tagline Demokrat saat kampanye 2009 yang menyebut katakan tidak pada korupsi.
Hal itu dikatakan Ruhut terkait penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK di ruang kerja salah satu Anggota Fraksi Demokrat Sutan Bhatoegana di Gedung DPR, Jakarta, yang memakan waktu hingga 22 jam.
"Memang ini tantangan buat kami. Tapi partai kami dari dulu sampai sekarang tetap komitmennya sama, katakan tidak pada korupsi," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Ruhut juga mengatakan, pihaknya akan segera memanggil kembali Sutan yang sebelumnya dipangggil Ketua Fraksi Demokrat untuk menjelaskan soal dugaan keterlibatannya dalam kasus suap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini lebih jauh.
"Saya rasa (Sutan) akan ditanya kembali (oleh Partai Demokrat). Paling tidak evaluasi kenapa sampai KPK melakukan pengembangan ke ruangannya. Kami ingatkan kader kami jangan main api, nanti terbakar," ucap Ruhut.
Ruhut berujar, Demokrat ingin meminta Ketua Komisi VII tersebut membuktikan tidak terkait kasus SKK Migas. Khususnya terkait dugaan aliran dana Tunjangan Hari Raya yang ada pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Rudi.
"Sutan harus membuktikan bahwa dia tidak ada kaitan dan tidak benar itu THR," ujar Ruhut.
Ruhut juga mengaku tak akan mengintervensi penyidikan yang dilakukan KPK terhadap Sutan. Ruhut mengklaim, Demokrat 100 persen mendukung langkah KPK melakukan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
"Kalau sudah ditemukan dua alat bukti dan ditetapkan jadi tersangka, akan langsung dicopot sebagai kader," tandas Ruhut. (Ali/Ein)
Baca juga:
Demokrat Sayangkan Penyidik KPK `Obok-obok` Ruangan Fraksi
KPK Geledah Ruangan Sutan, Ketua Fraksi Demokrat: Kami Dukung KPK
Ruhut: SBY Takkan Intervensi KPK Soal Sutan Bathoegana
Hal itu dikatakan Ruhut terkait penggeledahan yang dilakukan penyidik KPK di ruang kerja salah satu Anggota Fraksi Demokrat Sutan Bhatoegana di Gedung DPR, Jakarta, yang memakan waktu hingga 22 jam.
"Memang ini tantangan buat kami. Tapi partai kami dari dulu sampai sekarang tetap komitmennya sama, katakan tidak pada korupsi," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Ruhut juga mengatakan, pihaknya akan segera memanggil kembali Sutan yang sebelumnya dipangggil Ketua Fraksi Demokrat untuk menjelaskan soal dugaan keterlibatannya dalam kasus suap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini lebih jauh.
"Saya rasa (Sutan) akan ditanya kembali (oleh Partai Demokrat). Paling tidak evaluasi kenapa sampai KPK melakukan pengembangan ke ruangannya. Kami ingatkan kader kami jangan main api, nanti terbakar," ucap Ruhut.
Ruhut berujar, Demokrat ingin meminta Ketua Komisi VII tersebut membuktikan tidak terkait kasus SKK Migas. Khususnya terkait dugaan aliran dana Tunjangan Hari Raya yang ada pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Rudi.
"Sutan harus membuktikan bahwa dia tidak ada kaitan dan tidak benar itu THR," ujar Ruhut.
Ruhut juga mengaku tak akan mengintervensi penyidikan yang dilakukan KPK terhadap Sutan. Ruhut mengklaim, Demokrat 100 persen mendukung langkah KPK melakukan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
"Kalau sudah ditemukan dua alat bukti dan ditetapkan jadi tersangka, akan langsung dicopot sebagai kader," tandas Ruhut. (Ali/Ein)
Baca juga:
Demokrat Sayangkan Penyidik KPK `Obok-obok` Ruangan Fraksi
KPK Geledah Ruangan Sutan, Ketua Fraksi Demokrat: Kami Dukung KPK
Ruhut: SBY Takkan Intervensi KPK Soal Sutan Bathoegana