3 Stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU yang terendam banjir memicu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Kota Manado, Sulawesi Utara. Butuh beberapa hari untuk membenahi kondisi pom bensin dan kembali membuat pasokan BBM normal.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (17/1/2014), semua minyak yang ada di tangki penampungan akan dikuras. Selanjutnya, pencucian kembali atau sterilisasi akan dilakukan.
Pascaterjangan banjir, upaya membersihkan ibukota Provinsi Sulawesi Utara itu terus dilakukan. Di berbagai tempat, ribuan rumah porak-poranda. Banyak mobil habis terendam banjir dan lumpur.
Kendati demikian, warga tetap berupaya tegar. Mereka mulai bangkit membersihkan lumpur dan menyelamatkan harta benda tersisa.
Tak terbayang berapa banyak kerugian dan penderitaan yang ditimbulkan banjir yang disebut-sebut paling dahsyat dalam sejarah Kota Manado. Mobil-mobil habis terbalik, bangunan-bangunan rusak.
Namun yang lebih menyedihkan ada 15 nyawa melayang. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 16 korban jiwa. Pun demikian sekitar 40 ribu keluarga yang merasakan dahsyatnya dampak banjir kali ini.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengeluarkan data terakhir. Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang menyatakan, banjir merusak 9 ribu rumah yang tersebar di Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Tomohon.
Sementara di Jakarta, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono meminta pemerintah daerah setempat menata ruang Kota Manado. Terutama agar peristiwa serupa tak terulang.
Hingga kini, Kota Manado masih digenangi lumpur. Walau banjir surut, hujan masih kerap mengguyur. (Ans/Sss)
Baca juga:
Ini Penjelasan BMKG Soal Banjir di Manado dan Jakarta
[VIDEO] Banjir Dahsyat Manado Seret Puluhan Rumah
Mensos: Tanggap Darurat Banjir Manado 2 Pekan
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (17/1/2014), semua minyak yang ada di tangki penampungan akan dikuras. Selanjutnya, pencucian kembali atau sterilisasi akan dilakukan.
Pascaterjangan banjir, upaya membersihkan ibukota Provinsi Sulawesi Utara itu terus dilakukan. Di berbagai tempat, ribuan rumah porak-poranda. Banyak mobil habis terendam banjir dan lumpur.
Kendati demikian, warga tetap berupaya tegar. Mereka mulai bangkit membersihkan lumpur dan menyelamatkan harta benda tersisa.
Tak terbayang berapa banyak kerugian dan penderitaan yang ditimbulkan banjir yang disebut-sebut paling dahsyat dalam sejarah Kota Manado. Mobil-mobil habis terbalik, bangunan-bangunan rusak.
Namun yang lebih menyedihkan ada 15 nyawa melayang. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan 16 korban jiwa. Pun demikian sekitar 40 ribu keluarga yang merasakan dahsyatnya dampak banjir kali ini.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengeluarkan data terakhir. Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang menyatakan, banjir merusak 9 ribu rumah yang tersebar di Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Tomohon.
Sementara di Jakarta, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono meminta pemerintah daerah setempat menata ruang Kota Manado. Terutama agar peristiwa serupa tak terulang.
Hingga kini, Kota Manado masih digenangi lumpur. Walau banjir surut, hujan masih kerap mengguyur. (Ans/Sss)
Baca juga:
Ini Penjelasan BMKG Soal Banjir di Manado dan Jakarta
[VIDEO] Banjir Dahsyat Manado Seret Puluhan Rumah
Mensos: Tanggap Darurat Banjir Manado 2 Pekan