Sukses

Harga Bibit Bawang Merah di Nganjuk Jatuh

Hal ini disebabkan menjamurnya pasokan bibit bawang merah dari luar Jawa Timur dan luar negeri. Para petani bibit di Nganjuk, terancam merugi, karena harga bibit di musim tanam berikutnya dipastikan bakal jatuh.

Liputan6.com, Nganjuk: Petani penyedia bibit bawang merah di Nganjuk, Jawa Timur, terancam merugi ratusan juta rupiah. Sebab harga bibit bawang merah kini merosot tajam, seiring menjamurnya pasokan bibit bawang merah dari luar Jatim dan luar negeri. Beberapa petani penyedia bibit bawang merah mengatakan, anjloknya harga bibit juga diakibatkan gencarnya pasokan bibit dari Brebes, Jawa Tengah, dan Probolinggo, Jatim.

Akibatnya, banyak petani penyedia bibit di daerah sentra bawang itu merugi. Pada tahun lalu, harga bibit bawang mencapai Rp 14 ribu per kilogram. Namun musim tanam kali ini, hanya sekitar Rp 4.000 sampai Rp 7.000 per kg.

Sudah dipastikan stok bibit bawang merah yang masih menumpuk di dalam gudang para petani Nganjuk terancam membusuk. Meskipun pada Oktober nanti akan memasuki musim tanam bawang merah yang kedua, harga bibit bawang merah akan semakin jatuh. Maklum, kualitas bibit sudah menurun. Menurut seorang petani Nganjuk bernama Lasemin, stok bibit yang ada di gudang para petani bibit itu telah disimpan sejak musim panen silam.

Masalah kerugian akibat banyaknya pasokan komoditas, tidak hanya dialami oleh para petani bibit di Nganjuk. Banyaknya pasokan bawang yang datang dari luar negeri dan sejumlah daerah lainnya juga membuat para petani bawang di Brebes merugi [baca: Brebes Kebanjiran Bawang Impor, Petani Merugi]. Apalagi datangnya pasokan bawang itu bertepatan dengan musim panen raya di sentra bawang Jateng itu.(OZI/Danang Sumirat)