Sukses

19 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Sulut

Perkiraan kerugian dan kerusakan akibat banjir dan lonsor mencapai Rp 1,87 triliun.

19 orang meninggal akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sulawesi Utara.

"Sampai saat ini jumlah korban tewas akibat bencana itu 19 orang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara (Sulut) Noldy Liow, di Manado, Minggu (19/1/2013).

Noldy menambahkan, korban meninggal tersebut antara lain terdapat di Kota Manado, Kabupaten Minahasa dan Kota Tomohon.

Terkait longsor di ruas jalan Tinoor yang menghubungkan Kota Manado-dan Kota Tomohon, lanjur Noldy, saat ini TNI sementara membangun jembatan bailey di lokasi tersebut.

Jembatan Bailey tersebut juga telah dibangun di lokasi jalan putus jembatan kuning, di kawasan Bolevard Manado. Pencarian terhadap korban tanah longsor di Tinoor oleh Tim SAR dan TNI juga masih dilakukan.

Pada Rabu 15 Januari 2013, Sulut mengalami bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada sejumlah kota dan kabupaten.

Daerah tersebut antara lain, Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Sitaro.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian dan kerusakan akibat bencana mencapai Rp 1,87 triliun. Ini meliputi kerusakan rumah, kerusakan fasum, pertanian dan peternakan, kantor, dan infrastruktur. (Ant/Yus)

Baca juga:

Jalanan Menganga, Menko Kesra: Manado-Tomohon Normal 2-3 Hari

Banjir Manado Berlalu, Jembatan Bailey ke Tomohon Dibangun

Cuaca Kondusif, Pengungsi Banjir Manado Menyusut