Nasib satwa penghuni Kebun Binatang Surabaya (KBS) di Jawa Timur memprihatinkan. Untuk membahas kesejahteraan satwanya, Menteri Kehutanan Zulkfli Hasan, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini akan mengadakan pertemuan Selasa besok.
"Dari kami, yang penting itu penyelamatan KBS. Lebih utama lagi adalah kesejahteraan satwa. Besok kita bahas dalam pertemuan dengan Walikota Surabaya dan Gubernur Jatim," kata Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Jawa Timur Park 2 di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Senin (20/1/2014).
Zulkifli Hasan mengatakan, pengelolaan di KBS saat ini dinilai sudah bagus. Hanya saja, harus disempurnakan lagi agar tak terulang kejadian satwa mati. Kejadian matinya seekor singa dan kambing gunung beberapa saat lalu di KBS menjadi momen untuk penyempurnaan pengelolaan berbasis kesejahteraan satwa.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya perombakan total pengelolaan atau pencabutan izin di KBS, Zulkifli enggan menjawab. Solusi terhadap masalah di KBS menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk Menteri Kehutanan, Walikota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur.
"Terpenting kita harus fokus pada kesejahteraan hewan. Itu dulu yang kita bahas bersama besok," kata Zulkifli.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini melaporkan banyaknya hewan langka di KBS yang hilang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini. Menurut Risma, hewan-hewan langka di KBS tidak bisa dinilai dengan apapun.
"Nggak bisa dinilai (hewan langka). Ada komodo, jalak bali, yang masuk dalam perlindungan binatang yang dilindungi negara. Itu yang malah paling banyak hilang," ujar walikota yang akrab disapa Risma itu di Gedung KPK, Jakarta, Senin (20/1/2014). Risma mengaku, sebelum dilaporkan ke KPK, hilangnya satwa KBS telah dilaporkan kepada kepolisian. (Mvi/Ism)
Baca juga:
Walikota Risma Laporkan Kasus KBS ke KPK
Risma: Ada yang Saya Laporkan ke KPK, Besok Ambil Alih KBS
Meski Banyak Binatang Mati, KBS Ingin Koleksi Jerapah dan Jaguar
"Dari kami, yang penting itu penyelamatan KBS. Lebih utama lagi adalah kesejahteraan satwa. Besok kita bahas dalam pertemuan dengan Walikota Surabaya dan Gubernur Jatim," kata Zulkifli Hasan saat berkunjung ke Jawa Timur Park 2 di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, Senin (20/1/2014).
Zulkifli Hasan mengatakan, pengelolaan di KBS saat ini dinilai sudah bagus. Hanya saja, harus disempurnakan lagi agar tak terulang kejadian satwa mati. Kejadian matinya seekor singa dan kambing gunung beberapa saat lalu di KBS menjadi momen untuk penyempurnaan pengelolaan berbasis kesejahteraan satwa.
Disinggung mengenai kemungkinan adanya perombakan total pengelolaan atau pencabutan izin di KBS, Zulkifli enggan menjawab. Solusi terhadap masalah di KBS menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk Menteri Kehutanan, Walikota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur.
"Terpenting kita harus fokus pada kesejahteraan hewan. Itu dulu yang kita bahas bersama besok," kata Zulkifli.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini melaporkan banyaknya hewan langka di KBS yang hilang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini. Menurut Risma, hewan-hewan langka di KBS tidak bisa dinilai dengan apapun.
"Nggak bisa dinilai (hewan langka). Ada komodo, jalak bali, yang masuk dalam perlindungan binatang yang dilindungi negara. Itu yang malah paling banyak hilang," ujar walikota yang akrab disapa Risma itu di Gedung KPK, Jakarta, Senin (20/1/2014). Risma mengaku, sebelum dilaporkan ke KPK, hilangnya satwa KBS telah dilaporkan kepada kepolisian. (Mvi/Ism)
Baca juga:
Walikota Risma Laporkan Kasus KBS ke KPK
Risma: Ada yang Saya Laporkan ke KPK, Besok Ambil Alih KBS
Meski Banyak Binatang Mati, KBS Ingin Koleksi Jerapah dan Jaguar