Korupsi di tanah air Republik Indonesia (RI) makin merajalela. Terbukti ada pejabat hingga level menteri dan lembaga yang menjadi garda terdepan keadilan yang terlibat tindakan korupsi.
Presiden Susilo Bambang Yudhyono (SBY) menyadari betul hal itu. Bahkan ia mengungkap pernah diserang para koruptor. Perlawanan para koruptor itu pernah menerpa dirinya.
"When the corruptors strike back," begitu kata SBY dalam bukunya, 'Selalu Ada Pilihan' yang dimuat Liputan6.com pada Selasa (21/1/2014).
Orang Nomor 1 RI itu mengungkapkan bagaimana para koruptor mencoba menyerangnya karena gagal menikmati uang negara atas adanya pembatasan dan pengawasan yang ketat.
"Mereka marah. Marahnya macam-macam. Sesuai dengan siapa yang marah itu. Apakah pejabat pemerintah, baik yang di pusat maupun daerah. Atau anggota DPR, baik yang di pusat maupun daerah. Atau anggota DPR, baik pusat maupun daerah," ujar SBY pada bagian 'Tantangan Pemberantasan Korupsi dan Perlawanan Para Koruptor'.
Presiden ke-6 RI itu juga mengaku banyak tudingan miring terhadap kinerja pemerintah dalam memberantas korupsi. Ada yang menilai pemerintah tidak serius, setengah hati, atau bahkan tebang pilih.
"Dan macam-macam lagi kritik dan komentar yang miring. Saya pun ikut kena damprat," ungkap SBY.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan, tudingan-tudingan itu jelas tidak benar. Sebab tanah air ini memang belum bersih dari korupsi. Presiden menolak bahwa pemerintah tidak serius, setengah hati, atau tebang pilih dalam membasmi korupsi.
"Soal tebang pilih, saya juga kurang setuju," tulis SBY. "Jika ada kader Partai Demokrat yang kena ciduk, saya tidak pernah langsung menuduh dan mengeluarkan statement bahwa semuanya itu rekayasa politik."
Semasa pemerintahan SBY, mulai 2004 hingga sekarang, KPK menangkap sejumlah koruptor kelas kakap, mulai dari tingkat menteri, ketua mahkamah konstitusi, gubernur, dan ketua umum partai.
SBY berharap pada para pemimpin Indonesia mendatang agar tetap kuat dan tegar menghadapi tantangan dan permasalahan seputar pemberantasan korupsi.
"Kuat tegar, dan sabar manakala dituduh yang macam-macam. Kuat, tegar, dan sabar ketika banyak sekali dampak samping yang menghambat kinerja dan capaian pemerintah. Serta kuat, tegar, dan sabar kalau merasa berat benar membikin negeri ini makin bersih," tutup SBY. "Tidak ada kata menyerah. Never give up!" (Riz)
Baca juga:
Sumpah Serapah untuk SBY
SBY, Paranormal, dan Benda Pusaka
Kisah Mistis SBY Jelang Pemilu 2009
Kata SBY Soal Gaya Blusukan Jokowi
SBY Sakit dan Sedih Tak Jadi Cawapres Megawati