Sudah seminggu lebih warga RW 2 Bidaracina, Jakarta Timur, menghuni SDN Bidaracina 03 pagi untuk mengungsi. Beruntung, pasokan makanan ke lokasi itu terpenuhi. Namun, masalah sampah di tempat pengungsian menjadi persoalan baru.
"Yang bingung sekarang sampah. Baru jam segini aja bak sampah di sekolah sudah penuh. Sedangkan enggak ada tempat penampungan sampah di sini," kata Koordinator posko pengungsian, Ali ditemui di lokasi, Selasa (21/1/2014).
Ali mengaku bingung kemana harus membuang sampah. Sebab, tidak ada tempat penampungan sampah di wilayahnya itu. Alu sudah berkoodinasi dengan pihak RW dan Sudin Kebersihan Jakarta Timur. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan berarti dari pemerintah itu.
"Koordinasi awal kita tunggu instruksi dari petugas. Kalau sudah bisa baru sampah dibawa ke Jalan Otista. Petugas baru angkut dari sana. Tapi kalau begitu harus nunggu banjir surut dulu, sedangkan sekarang baru surut sudah naik lagi," lanjutnya.
Selepas banjir besar pertama pada Senin, 13 Januari 2014 lalu, saat banjir surut warga bekerja bakti membersihkan sampah yang terbawa arus Kali Ciliwung. Sampah itu lalu dikumpulkan dan dibawa ke depan jalan.
Karena itu, dirinya meminta Sudin Kebersihan untuk menyediakan motor sampah keliling untuk mengangkut sampah di lokasi pengungsian. Sebab, dikhawatirkan sampah justru jadi sumber penyakit jika terus menumpuk. "Kalau ditumpuk terus kan bisa jadi penyakit. Terpaksa buang ke kali, walaupun dilarang," tandas Ali. (Tnt/Ism)
Baca juga:
Kepala SDN 03 Bidara Cina Keluhkan Pengungsi Banjir
Jadi Lokasi Pengungsian, KBM Beberapa Sekolah Lumpuh
SD Bidara Cina Pengungsian, Try Out Ujian Nasional Batal
"Yang bingung sekarang sampah. Baru jam segini aja bak sampah di sekolah sudah penuh. Sedangkan enggak ada tempat penampungan sampah di sini," kata Koordinator posko pengungsian, Ali ditemui di lokasi, Selasa (21/1/2014).
Ali mengaku bingung kemana harus membuang sampah. Sebab, tidak ada tempat penampungan sampah di wilayahnya itu. Alu sudah berkoodinasi dengan pihak RW dan Sudin Kebersihan Jakarta Timur. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan berarti dari pemerintah itu.
"Koordinasi awal kita tunggu instruksi dari petugas. Kalau sudah bisa baru sampah dibawa ke Jalan Otista. Petugas baru angkut dari sana. Tapi kalau begitu harus nunggu banjir surut dulu, sedangkan sekarang baru surut sudah naik lagi," lanjutnya.
Selepas banjir besar pertama pada Senin, 13 Januari 2014 lalu, saat banjir surut warga bekerja bakti membersihkan sampah yang terbawa arus Kali Ciliwung. Sampah itu lalu dikumpulkan dan dibawa ke depan jalan.
Karena itu, dirinya meminta Sudin Kebersihan untuk menyediakan motor sampah keliling untuk mengangkut sampah di lokasi pengungsian. Sebab, dikhawatirkan sampah justru jadi sumber penyakit jika terus menumpuk. "Kalau ditumpuk terus kan bisa jadi penyakit. Terpaksa buang ke kali, walaupun dilarang," tandas Ali. (Tnt/Ism)
Baca juga:
Kepala SDN 03 Bidara Cina Keluhkan Pengungsi Banjir
Jadi Lokasi Pengungsian, KBM Beberapa Sekolah Lumpuh
SD Bidara Cina Pengungsian, Try Out Ujian Nasional Batal