Banjir tidak hanya melumpuhkan lalu lintas, tetapi juga aktivitas perekonomian warga dan layanan umum untuk masyarakat. Air di sejumlah kawasan Ibu Kota kembali naik, bahkan hingga merendam tempat pemakaman umum.
Akibat banjir, jalan ring road Kembangan Jakarta Barat siang tadi sulit dilalui kendaraan. Perempatan Puri menuju Meruya maupun Cengkareng dari kawasan Kembangan tidak bisa dilalui kendaraan. Polisi pun memberlakukan contraflow dan pengalihan arus.
Sementara, air kali Ciliwung di pinggir jalan Abdullah Syafei atau Casablanca pada Selasa sore mulai naik. Sampah-sampah yang terbawa arus air kali menumpuk di jembatan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (21/1/2014), air diperkirakan kembali naik ke jalan sekitar pukul 6 sore ini, karena status Bendungan Katulampa Bogor dalam kondisi Siaga II.
Untuk menghindari banjir, arus lalu lintas dari arah Tebet menuju Kampung Melayu melalui flyover Tebet ditutup, karena air menggenangi Jalan Abdullah Syafei.
Tidak hanya lalu lintas, banjir juga melumpuhkan aktivitas perekonomian. Karena 10 hari mengungsi, warga Kampung Pulo Jakarta Timur kehilangan penghasilan. Pekerja maupun pedagang tidak dapat mencari nafkah.
Pertokoan di sepanjang Jalan Jatinegara Barat juga terkena imbas luapan kali Ciliwung. Mereka merugi karena barang dagangan rusak terendam banjir dan terhentinya operasional toko selama seminggu lagi.
Selain mengganggu perdagangan, layanan publik juga terdampak banjir. Air masih merendam jalan masuk kantor Satpas di Daan Mogot, Jakarta Barat. Akibatnya, layanan pembuatan dan perpanjangan SIM tidak berjalan. Layanan di kantor ini akan dibuka saat banjir benar-benar surut.
Sementara itu, ratusan rumah di jalan Karet Pasar Baru Barat Tanah Abang Jakarta Pusat masih tergenang. Namun, warga waswas banjir kembali naik, karena ketinggian air Ciliwung di Bendungan Katulampa Bogor memasuki Siaga II.
Tidak hanya permukiman, tempat peristirahatan terakhir bagi insan manusia juga tergenang banjir. 2.000 Makam kelas AA1 di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat habis terendam hingga berubah bak danau. 6 Blok makam ini terendam sejak 4 hari lalu. (Nfs/Sss)
Baca juga:
Akibat banjir, jalan ring road Kembangan Jakarta Barat siang tadi sulit dilalui kendaraan. Perempatan Puri menuju Meruya maupun Cengkareng dari kawasan Kembangan tidak bisa dilalui kendaraan. Polisi pun memberlakukan contraflow dan pengalihan arus.
Sementara, air kali Ciliwung di pinggir jalan Abdullah Syafei atau Casablanca pada Selasa sore mulai naik. Sampah-sampah yang terbawa arus air kali menumpuk di jembatan.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (21/1/2014), air diperkirakan kembali naik ke jalan sekitar pukul 6 sore ini, karena status Bendungan Katulampa Bogor dalam kondisi Siaga II.
Untuk menghindari banjir, arus lalu lintas dari arah Tebet menuju Kampung Melayu melalui flyover Tebet ditutup, karena air menggenangi Jalan Abdullah Syafei.
Tidak hanya lalu lintas, banjir juga melumpuhkan aktivitas perekonomian. Karena 10 hari mengungsi, warga Kampung Pulo Jakarta Timur kehilangan penghasilan. Pekerja maupun pedagang tidak dapat mencari nafkah.
Pertokoan di sepanjang Jalan Jatinegara Barat juga terkena imbas luapan kali Ciliwung. Mereka merugi karena barang dagangan rusak terendam banjir dan terhentinya operasional toko selama seminggu lagi.
Selain mengganggu perdagangan, layanan publik juga terdampak banjir. Air masih merendam jalan masuk kantor Satpas di Daan Mogot, Jakarta Barat. Akibatnya, layanan pembuatan dan perpanjangan SIM tidak berjalan. Layanan di kantor ini akan dibuka saat banjir benar-benar surut.
Sementara itu, ratusan rumah di jalan Karet Pasar Baru Barat Tanah Abang Jakarta Pusat masih tergenang. Namun, warga waswas banjir kembali naik, karena ketinggian air Ciliwung di Bendungan Katulampa Bogor memasuki Siaga II.
Tidak hanya permukiman, tempat peristirahatan terakhir bagi insan manusia juga tergenang banjir. 2.000 Makam kelas AA1 di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat habis terendam hingga berubah bak danau. 6 Blok makam ini terendam sejak 4 hari lalu. (Nfs/Sss)
Baca juga: