Sukses

Dino Patti Djalal Siapkan 'Senjata' untuk Jadi Presiden

Dino mengatakan sudah paham seluk-beluk kegiatan Presiden.

Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat Dino Patti Djalal mengakui jika dirinya baru seumur jagung memasuki kancah politik. Meski demikian, mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ini percaya diri untuk bisa meyakinkan masyarakat di beberapa wilayah tanah air yang akan dikunjunginya.

"Saya memang baru di politik. Nah, saya punya senjata dan senjata saya lebih kepada idealisme, itu yang akan saya sampaikan ke masyarakat. Saya punya ambisi sampingan dalam konvensi ini," kata Dino di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Namun, Dino enggan menjelaskan idealisme apa yang dimaksudnya. Ia menuturkan, idealisme yang dimilikinya akan dipaparkan kepada masyarakat saat ia berkunjung untuk memperkenalkan dirinya sebagai peserta konvensi.

Sedangkan, untuk ambisi, Dino akan mendorong para pemimpin-pemimpin muda untuk bersatu apapun latar belakangnya dan memberikan ruang kepada para pejuang-pejuang reformasi atau reformis.

"Ambisi saya adalah mendorong pemimpin muda reformis dari partai manapun, untuk kita sama-sama maju di sektor masing-masing. Beberapa tahun lalu saya mengalami temen saya reformis digebukin ramai-ramai, terus yang lainnya ngumpet. Gejala yang saya lihat sekarang reformis jalan sendiri-sendiri, bahkan saling jegal," ujar Dino.

Dino juga mengatakan, jika dirinya sudah tidak asing lagi dengan tugas sebagai Presiden Indonesia. Sebab, ia sudah 6 tahun bekerja di dalam lingkungan Istana Negara yang mengurusi beberapa jadwal presiden.

"Saya satu-satunya capres yang selama 6 tahun dari pagi sampai malam menjadi siswa dari jabatan kantor presiden. Saya datang sebelum presiden datang dan pulang sesudah presiden. Jadi saya lihat presiden bagaimana caranya saat memimpin rapat, dan sebagainya. 6 Tahun itu ruang kelas yang luar biasa bagi saya. Jadi saya sudah tahu lika-liku tanggung jawab dan tugas seorang presiden," tandas Dino. (Alv/Ndy)