Hujan yang masih mengguyur wilayah Daan Mogot Jakarta Barat, membuat ketinggian permukaan air belum juga surut. Warga Kelurahan Rawa Buaya misalnya, hingga kini masih mengungsi di pengungsian.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (22/1/2014), warga setempat masih memilih bertahan di posko pengungsian di Pasar Sentral Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Posko pengungsian yang berada di samping Kali Angke ini, merupakan posko utama. Diperkirakan jumlah pengungsi antara 700-1000 jiwa. Namun, jumlah pengungsi sebanyak ini hanya ditangani oleh 5 petugas atau relawan saja.
Lokasi pengungsian ini dinilai kurang higienis karena berada di pasar. Di mana pasar biasanya jauh dari kesan bersih dan nyaman.
Chilwana, salah satu relawan di lokasi ini mengatakan, saat ini pengungsi membutuhkan makanan, air mineral, dan alat kebersihan.
Sejumlah pengungsi di Rawa Buaya tinggal seadanya. Mereka masih membutuhkan selimut, pakaian, obat-obatan, dan sebagainya.
Air yang menggenangi kawasan ini berbeda dengan banjir yang ada di kawasan Ciliwung. Di Kali Angke, genangan air bercampur dengan limbah yang bisa menimbulkan gatal-gatal, diare, dan penyakit akibat banjir lainnya. (Nfs/Mut)
Baca juga:
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (22/1/2014), warga setempat masih memilih bertahan di posko pengungsian di Pasar Sentral Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Posko pengungsian yang berada di samping Kali Angke ini, merupakan posko utama. Diperkirakan jumlah pengungsi antara 700-1000 jiwa. Namun, jumlah pengungsi sebanyak ini hanya ditangani oleh 5 petugas atau relawan saja.
Lokasi pengungsian ini dinilai kurang higienis karena berada di pasar. Di mana pasar biasanya jauh dari kesan bersih dan nyaman.
Chilwana, salah satu relawan di lokasi ini mengatakan, saat ini pengungsi membutuhkan makanan, air mineral, dan alat kebersihan.
Sejumlah pengungsi di Rawa Buaya tinggal seadanya. Mereka masih membutuhkan selimut, pakaian, obat-obatan, dan sebagainya.
Air yang menggenangi kawasan ini berbeda dengan banjir yang ada di kawasan Ciliwung. Di Kali Angke, genangan air bercampur dengan limbah yang bisa menimbulkan gatal-gatal, diare, dan penyakit akibat banjir lainnya. (Nfs/Mut)
Baca juga: