Diduga tak kuat menahan derasnya aliran air Kali Ciliwung, Tanggul Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan jebol pada Rabu 22 Januari 2014 malam. Akibatnya 8 ribu jiwa di perumahan yang terendam luapan air Kali Ciliwung itu terpaksa mengungsi.
"Yang terendam seluruhnya ada 40 RT," ujar Lurah Kebon Baru Bambang Suhada di lokasi kejadian usai memantau lokasi yang terendam banjir, Rabu, (22/1/2014).
8 Ribu jiwa yang diungsikan itu kata Bambang, seluruhnya ada di di wilayah RW 6. Kini mereka ditempatkan di posko pengungsian darurat yang disediakan di SD 011, SD 05, Masjid Azahra, Kantor Kelurahan Kebon Baru, PJTKI, di Abdullah Syafei, dan Gudang Peluru.
"Sebanyak 6 dapur umum juga sudah disiapkan untuk memberikan makanan kepada pengungsi di lokasi pengungsian, di beberapa masjid di sekitar Kebon Baru," ujarnya.
Bambang mengaku dirinya mendapatkan laporan dari penjaga pintu air, bahwa tanggul tersebut jebol pada Selasa 21 Januari sekitar pukul 22.30 WIB.
Namun saat itu, dirinya belum bisa memastikan apakah tanggul tersebut jebol atau hanya tergerus karena luapan air Kali Ciliwung yang begitu besar. Sebab saat itu kondisi gelap dan air terus meluap.
"Tapi setelah ditinjau pagi harinya, ternyata turap tidak jebol melainkan hanya terkikis sekitar 50 meter. Tapi airnya memang sudah melebihi turap sehingga air melimpah," urai Bambang.
Ia pun menjelaskan, sebenarnya di lokasi tersebut terdapat 6 pompa yang dapat menyedot air untuk mengurangi beban banjir. Tapi, karena pada malam itu air begitu cepat menggenangi perumahan, pompa-pompa itu tidak bisa digunakan karena terendam air.
"Karena air cukup cepat naik, sampai 2,5 meter, sehingga pompa tidak bisa berfungsi," pungkas Bambang. (Tnt/Yus)
Baca juga:
Belum Setahun, Tanggul Kebon Baru Sudah Jebol
Tanggul Ciliwung di Tebet Jebol, Banjir 5 Meter Rendam 2 RT
Jokowi Datangi Lokasi Tanggul Jebol Tebet
"Yang terendam seluruhnya ada 40 RT," ujar Lurah Kebon Baru Bambang Suhada di lokasi kejadian usai memantau lokasi yang terendam banjir, Rabu, (22/1/2014).
8 Ribu jiwa yang diungsikan itu kata Bambang, seluruhnya ada di di wilayah RW 6. Kini mereka ditempatkan di posko pengungsian darurat yang disediakan di SD 011, SD 05, Masjid Azahra, Kantor Kelurahan Kebon Baru, PJTKI, di Abdullah Syafei, dan Gudang Peluru.
"Sebanyak 6 dapur umum juga sudah disiapkan untuk memberikan makanan kepada pengungsi di lokasi pengungsian, di beberapa masjid di sekitar Kebon Baru," ujarnya.
Bambang mengaku dirinya mendapatkan laporan dari penjaga pintu air, bahwa tanggul tersebut jebol pada Selasa 21 Januari sekitar pukul 22.30 WIB.
Namun saat itu, dirinya belum bisa memastikan apakah tanggul tersebut jebol atau hanya tergerus karena luapan air Kali Ciliwung yang begitu besar. Sebab saat itu kondisi gelap dan air terus meluap.
"Tapi setelah ditinjau pagi harinya, ternyata turap tidak jebol melainkan hanya terkikis sekitar 50 meter. Tapi airnya memang sudah melebihi turap sehingga air melimpah," urai Bambang.
Ia pun menjelaskan, sebenarnya di lokasi tersebut terdapat 6 pompa yang dapat menyedot air untuk mengurangi beban banjir. Tapi, karena pada malam itu air begitu cepat menggenangi perumahan, pompa-pompa itu tidak bisa digunakan karena terendam air.
"Karena air cukup cepat naik, sampai 2,5 meter, sehingga pompa tidak bisa berfungsi," pungkas Bambang. (Tnt/Yus)
Baca juga:
Belum Setahun, Tanggul Kebon Baru Sudah Jebol
Tanggul Ciliwung di Tebet Jebol, Banjir 5 Meter Rendam 2 RT
Jokowi Datangi Lokasi Tanggul Jebol Tebet