Ahok: Setelah Banjir, Jalan Rusak Jadi Masalah Baru

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui jalan rusak dan berlubang merupakan masalah baru, dari dampak banjir yang melanda Ibukota 2 pekan ini. Jalan tidak layak itu pun dapat membahayakan keselamatan para pengendara kendaraan bermotor.

"Makanya ini memang permasalahan baru yang muncul, ya jalan rusak," kata Basuki alias Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Permasalahan jalan rusak, lanjutnya, memang sulit diatasi sejak dulu. Namun, setelah ada perjanjian kerja sama Pemprov DKI terkait pembelian barang melalui e-catalog oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), diharapkan permasalahan tersebut dapat diselesaikan.

Sebeb, sambung Ahok, bahan-bahan untuk perbaikan jalan seperti hotmix, mesin, aspal, maupun beton dapat dibeli melalui e-catalog tanpa tender yang lama. Selama ini, Dinas Pekerjaan Umum (PU) memang terkendala permasalahan lelang tender. Namun, saat ini persoalan jalan rusak dan bolong mulai dapat ditangani. Dinas PU akan melaksanakan pekerjaan perbaikan secara menyeluruh setelah musim penghujan selesai.

"Ini kita kejar-kejaran sama hujan. Kami upayakan jalan ini tidak sampai memakan korban," ucap Ahok.

Dinas PU DKI Jakarta hingga Kamis 16 Januari 2014 kemarin mendata, jumlah jalan rusak telah mencapai 1.818 titik, di mana 1.666 titik milik Pemprov DKI dan 152 sisanya merupakan jalan nasional di bawah kewenangan pemerintah pusat.

Jalan-jalan rusak tersebut di antaranya berada di Jalan Gatot Subroto, Jalan S Parman, sepanjang Jalan Rasuna Said, Jalan Panjang Permata Hijau, Jalan Satrio, Jalan Pejompongan, Jakarta Selatan. Kemudian, juga tampak banyak lubang dan rusak di Jalan Veteran dekat Sekretariat Negara, Jalan Sudirman, dan Jalan Kebon Sirih. (Tnt/Sss)

Baca juga:

Jalan Rusak Akibat Banjir Jakarta Diperbaiki dalam 7 Hari
[VIDEO] Dampak Banjir, Jalan Daan Mogot dan Kedoya Rusak
Waspada, Ada Jalan Rusak di Kuningan Jaksel