Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) I Made Karmayoga mengungkapkan, 363 peserta lelang kepala sekolah mengikuti seleksi ulang kompetensi manajerial di Balaikota dan Mabes Polri. Hal itu terkait dugaan kecurangan sistemik oleh beberapa peserta lelang.
Para peserta itu dites ulang mengenai wawasan kependidikan, juga kepemimpinan. Dari sekitar 1.420 peserta, 928 orang lainnya telah mengikuti tes tersebut.
"Nah, yang belum ikut tes manajerial dan ikut ulangan ini ada 363 orang. Karena gubernur tidak mau ada celah. Citra yang sudah dimiliki setelah lelang lurah dan camat lalu itu tidak boleh turun. Kalau bisa meningkat. Maka saya selaku panitia penyelenggara siap mengulang," ujar Made di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (24/1/2014).
Ia mengatakan, soal untuk tes ulang saat ini telah disusun oleh pakar dan ahli yang sudah diuji dan bertanggung jawab atas kerahasiaan isi soal. Bahkan, semua penanggung jawab yang terlibat dalam pembuatan soal tes, harus meneken pakta integritas dan berita acara.
"Itu semua untuk melindungi agar tidak terulang lagi kecurangan seperti yang diisukan. Sehingga saat soal diujikan itu sudah baik," jelas Made.
Setelah itu, tim juri dan penguji akan melaksanakan rapat koordinasi pada pekan depan untuk menentukan nilai atau skor para peserta. Sebab saat ini metode yang digunakan bukan lagi sistem gugur, tetapi sistem bobot. Sehingga semua penilaian berbentuk angka. Setelah itu, skor tersebut akan diurutkan hingga mencapai angka yang menjadi target yaitu nilai 'sangat memenuhi syarat'.
Bobot penilaian diambil berdasarkan 20 persen dari uji kompetensi bidang dan 80 persen dari tes manajerial yang di dalamnya terdiri dari tes diskusi, psikotes, dan sebagainya.
"Ketat itu skornya. Keputusannya 2 minggu dari sekarang. Yang dibutuhkan itu 180 kepala sekolah. 117 Untuk SMA dan 63 untuk SMK. Posisi kursi ditentukan dalam sidang Baperjab atau Badan Pertimbangan Jabatan," kata Made. (Ein/Sss)
Baca juga:
Para peserta itu dites ulang mengenai wawasan kependidikan, juga kepemimpinan. Dari sekitar 1.420 peserta, 928 orang lainnya telah mengikuti tes tersebut.
"Nah, yang belum ikut tes manajerial dan ikut ulangan ini ada 363 orang. Karena gubernur tidak mau ada celah. Citra yang sudah dimiliki setelah lelang lurah dan camat lalu itu tidak boleh turun. Kalau bisa meningkat. Maka saya selaku panitia penyelenggara siap mengulang," ujar Made di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (24/1/2014).
Ia mengatakan, soal untuk tes ulang saat ini telah disusun oleh pakar dan ahli yang sudah diuji dan bertanggung jawab atas kerahasiaan isi soal. Bahkan, semua penanggung jawab yang terlibat dalam pembuatan soal tes, harus meneken pakta integritas dan berita acara.
"Itu semua untuk melindungi agar tidak terulang lagi kecurangan seperti yang diisukan. Sehingga saat soal diujikan itu sudah baik," jelas Made.
Setelah itu, tim juri dan penguji akan melaksanakan rapat koordinasi pada pekan depan untuk menentukan nilai atau skor para peserta. Sebab saat ini metode yang digunakan bukan lagi sistem gugur, tetapi sistem bobot. Sehingga semua penilaian berbentuk angka. Setelah itu, skor tersebut akan diurutkan hingga mencapai angka yang menjadi target yaitu nilai 'sangat memenuhi syarat'.
Bobot penilaian diambil berdasarkan 20 persen dari uji kompetensi bidang dan 80 persen dari tes manajerial yang di dalamnya terdiri dari tes diskusi, psikotes, dan sebagainya.
"Ketat itu skornya. Keputusannya 2 minggu dari sekarang. Yang dibutuhkan itu 180 kepala sekolah. 117 Untuk SMA dan 63 untuk SMK. Posisi kursi ditentukan dalam sidang Baperjab atau Badan Pertimbangan Jabatan," kata Made. (Ein/Sss)
Baca juga:
Curigai Lelang Kepsek Curang, Ahok: Kita Pelajari Aliran Dananya