Pascaletusan gunung Merapi tahun 2010, lebih dari 840 hutan rakyat, 1.000 hektar lahan Taman Nasional Gunung Merapi dan ribuan hektar lahan warga rusak akibat terjangan awan panas dan abu vulkanik. Akibat kerusakan itu, ancaman banjir lahar dingin bagi warga lereng Merapi pun menjadi semakin besar.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (27/1/2014), lantaran tidak ada pohon, air hujan tidak meresap dan ditahan akar pohon melainkan langsung mengalir ke sungai. Dalam jumlah besar, air sungai akan meluap dan memicu terjadinya banjir lahar dingin.
Sejauh ini berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan Pemkab Sleman, termasuk penghijauan kembali lahan yang rusak. Namun hingga kini, baru sekitar 50 persen dari seluruh luas lahan kritis yang sudah ditanami lagi.
Ancaman banjir lahar dingin yang masih tinggi di kawasan lereng Merapi mendorong Pemkab Sleman untuk mengingatkan warganya agar terus waspada, terutama jika hujan deras turun.
Warga juga diminta mentaati instruksi tim relawan demi mencegah jatuhnya korban seperti yang menimpa 2 penambang pasir pekan lalu. (Nfs/Mut)
Baca juga:
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (27/1/2014), lantaran tidak ada pohon, air hujan tidak meresap dan ditahan akar pohon melainkan langsung mengalir ke sungai. Dalam jumlah besar, air sungai akan meluap dan memicu terjadinya banjir lahar dingin.
Sejauh ini berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan Pemkab Sleman, termasuk penghijauan kembali lahan yang rusak. Namun hingga kini, baru sekitar 50 persen dari seluruh luas lahan kritis yang sudah ditanami lagi.
Ancaman banjir lahar dingin yang masih tinggi di kawasan lereng Merapi mendorong Pemkab Sleman untuk mengingatkan warganya agar terus waspada, terutama jika hujan deras turun.
Warga juga diminta mentaati instruksi tim relawan demi mencegah jatuhnya korban seperti yang menimpa 2 penambang pasir pekan lalu. (Nfs/Mut)
Baca juga: