Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengklaim munculnya stiker dan kaus Soeharto menandakan kerinduan rakyat akan presiden dari partai pohon beringin itu. Wasekjen Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan fenomena itu bukan rekayasa partainya.
"Rasanya nggak, stiker 'enak zamanku Soeharto' itu di belakang truk, lalu diproduksi dalam kaos, itu nggak didesain partai. Jadi simpati semacam itu datang dari pendukungnya Soeharto," ujar Nurul Arifin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/1/2014).
Bila sekarang jargon 'enak zamanku toh' dikutip Golkar, Nurul melihat hal itu sah-sah saja. Tapi, ia mengingatkan Golkar mau menang dengan bekerja keras.
"Itu tidak relevan. Bicara kerinduan pada Pak Harto dan pada Golkar, bisa buat partai kita menang. Itu tergantung kerja caleg partai saat ini. Nggak bisa kangen publik, jadi alasan Golkar cukup besar hati untuk pikir dia sudah menang, itu nonsense," tegas Nurul.
Anggota Komisi II DPR itu menegaskan, klaim Ical atas jargon Soeharto guna meningkatkan kerja para kader. "Itu dikapitalisasi partai dan pengikut, itu dari bawah, tapi untuk bisa bawa Golkar pada kemenangan dan perlu ditambah dengan kerja keras," tandas Nurul.
Stiker dan kaos bergambar Soeharto sempat jadi perhatian khalayak beberapa waktu belakangan. Stiker atau tulisan tersebut kerap ditemui di belakang truk atau di sejumlah tempat lainnya. (Ali/Mut)
Baca juga:
"Rasanya nggak, stiker 'enak zamanku Soeharto' itu di belakang truk, lalu diproduksi dalam kaos, itu nggak didesain partai. Jadi simpati semacam itu datang dari pendukungnya Soeharto," ujar Nurul Arifin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (27/1/2014).
Bila sekarang jargon 'enak zamanku toh' dikutip Golkar, Nurul melihat hal itu sah-sah saja. Tapi, ia mengingatkan Golkar mau menang dengan bekerja keras.
"Itu tidak relevan. Bicara kerinduan pada Pak Harto dan pada Golkar, bisa buat partai kita menang. Itu tergantung kerja caleg partai saat ini. Nggak bisa kangen publik, jadi alasan Golkar cukup besar hati untuk pikir dia sudah menang, itu nonsense," tegas Nurul.
Anggota Komisi II DPR itu menegaskan, klaim Ical atas jargon Soeharto guna meningkatkan kerja para kader. "Itu dikapitalisasi partai dan pengikut, itu dari bawah, tapi untuk bisa bawa Golkar pada kemenangan dan perlu ditambah dengan kerja keras," tandas Nurul.
Stiker dan kaos bergambar Soeharto sempat jadi perhatian khalayak beberapa waktu belakangan. Stiker atau tulisan tersebut kerap ditemui di belakang truk atau di sejumlah tempat lainnya. (Ali/Mut)
Baca juga:
Mengenang 6 Tahun Wafatnya Pak Harto
Eks Panglima TNI Endriartono: Jangan Terlena `Enak Zamanku Toh`
Mulai Anak TK Hingga Dahlan Iskan Kunjungi Museum Soeharto