Tersangka Korupsi Turbin Mengaku `Dipalak` Jaksa Rp 10 Miliar

Setelah aksi koboinya mengacungkan senjata kepada petugas kejaksaan yang ingin menahannya, tersangka korupsi proyek Gas Turbin PLTGU Belawan, Mohammad Bahalwan kembali membuat heboh. Dia mengaku 'dipalak' seorang oknum jaksa sebesar Rp 10 miliar sebelum ditahan Kejaksaan Agung Senin malam kemarin.

"Iya, kalau nggak ngapain saya musti ngomong," kata Bahalwan saat hendak diperiksa di Gedung Bundar, Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (28/1/2014).

Direktur operasional PT Mapna Indonesia itu menambahkan, oknum jaksa yang memalaknya berinisial BJI. "Inisialnya BJI, gitu aja," ujarnya seraya masuk ke ruang jaksa penyidik.

Sementara itu, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Widyo Pramono mengaku tak mengetahui adanya oknum jaksa yang memeras Bahalwan. Dia pun meminta masyarakat untuk tidak menelan mentah-mentah, pernyataan tersangka terkait isu pemalakan itu.

"Saya ndak tahu, jangan terprovokasi berita yang tidak pada tempatnya ya. Jangan mancing-mancing lah," kata Widyo saat ditemui Liputan6.com di Jakarta, Selasa (28/1/2014).

Namun Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Setia Untung Arimuladi mengaku terbuka dengan laporan Bahalwan. Dia juga mempersilakan jika Bahalwan ingin melaporkan pemalakan oleh oknum jaksa itu.

"Silakan dilaporkan saja, sepanjang pelaporan itu bukan fitnah. Kita terbuka kok," ucap Untung.

Bahalwan sempat melawan petugas Kejaksaan saat hendak dijebloskan ke penjara. Dia sempat mengamuk dan memberontak, bahkan mengeluarkan sepucuk senjata api.

Bahalwan ditahan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor: Print-03/F.2/Fd.1/01/2014. Dia ditahan Senin malam sekitar pukul 22.30 wib, setelah menjalani pemeriksaan atas dugaan kasus korupsi pengadaan proyek Life Time Extention (LTE) Gas Turbine (GT) 2.1 dan 2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Blok 2 Belawan Tahun 2012. Atas kasus tersebut negara rugi Rp 25 miliar. (Ndy/Mut)

Baca juga:

Tersangka Korupsi Turbin Acungkan Pistol Saat Ditahan Kejaksaan

Kejagung Kembali Tahan Tersangka Korupsi Turbin Rp 25 M