Epi Suhendar (29) tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri, Iksan Fazli Maulana di Bekasi, Jawa Barat. Bocah mungil yang baru berusia 3 tahun itu meregang nyawa di tangan ayahnya dalam 18 tusukan.
Menurut Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Dedy Murti, tindakan keji itu dilakukan Epi secara sadar, dan dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani. Perbuatannya itu telah direncanakan sebelumnya.
"Namun apabila nanti diperlukan psikiater untuk mengetahui kejiwaan pelaku, pihak kepolisian pun siap melakukan itu," kata Dedy di Bekasi, Jabar, Selasa (28/1/2014).
Kronologi
Dedy menuturkan, pembunuhan itu dilakukan lantaran Epi tak sanggup lagi menghadapi tekanan pekerjaan yang dibebankan padanya. Pada Senin 27 Januari kemarin, sekitar pukul 03.30 WIB, Epi terbangun dari tidurnya. Saat terbangun itulah dia memutuskan melaksanakan pembunuhan.
Epi, lanjut Dedy, kemudian membangunkan sang anak yang tengah tertidur lelap dan membawanya ke ruang tamu. Anak itu kemudian dibekap wajahnya dengan sebuah bantal. Sang ayah kemudian menikamnya dengan pisau dapur sebanyak 18 tusukan.
"Ada 18 tusukan di mana 3 di antaranya ada di bagian dada," ujarnya.
Ibu korban yang mendengar jeritan sang anak lalu terbangun dan menghampiri sang suami yang sedang menghabisi nyawa anaknya. Saat itu sang ibu mengira Epi sedang membuatkan susu untuk anaknya. Namun dirinya terkejut bukan main mendapati tersangka sedang menikam sang anak berulang kali hingga usus sang anak terburai.
"Melihat kejadian itu sang istri langsung berteriak histeris," katanya.
Sadar aksinya ketahuan oleh istrinya, tambah Dedy, Epi lalu menikamnya dengan pisau ke bagian perut serta kepala istrinya 10 kali. Tidak hanya itu, Epi juga mengincar adik iparnya, Cecep. Namun, Cecep berhasil melarikan diri dengan lari ke atas genteng rumah.
Sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut langsung menangkap tersangka dan menyerahkannya ke pihak kepolisian. "Tersangka sampai saat ini masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian," tutur Dedy.
"Dalam waktu dekat kami akan mengadakan rekonstruksi penganiayaan dan pembunuhan tersebut, agar kasus ini bisa lebih diluruskan," pungkas Dedy. (Ndy/Sss)
Baca juga:
Sadis! Ayah di Bekasi Tusuk Anaknya 18 kali dan Ambil Hatinya
Alasan Pelaku Bunuh Anak 3 Tahun: Takut Dipecat dari Pekerjaan
Menurut Kasat Reskrim Polres Bekasi Kompol Dedy Murti, tindakan keji itu dilakukan Epi secara sadar, dan dalam kondisi sehat jasmani maupun rohani. Perbuatannya itu telah direncanakan sebelumnya.
"Namun apabila nanti diperlukan psikiater untuk mengetahui kejiwaan pelaku, pihak kepolisian pun siap melakukan itu," kata Dedy di Bekasi, Jabar, Selasa (28/1/2014).
Kronologi
Dedy menuturkan, pembunuhan itu dilakukan lantaran Epi tak sanggup lagi menghadapi tekanan pekerjaan yang dibebankan padanya. Pada Senin 27 Januari kemarin, sekitar pukul 03.30 WIB, Epi terbangun dari tidurnya. Saat terbangun itulah dia memutuskan melaksanakan pembunuhan.
Epi, lanjut Dedy, kemudian membangunkan sang anak yang tengah tertidur lelap dan membawanya ke ruang tamu. Anak itu kemudian dibekap wajahnya dengan sebuah bantal. Sang ayah kemudian menikamnya dengan pisau dapur sebanyak 18 tusukan.
"Ada 18 tusukan di mana 3 di antaranya ada di bagian dada," ujarnya.
Ibu korban yang mendengar jeritan sang anak lalu terbangun dan menghampiri sang suami yang sedang menghabisi nyawa anaknya. Saat itu sang ibu mengira Epi sedang membuatkan susu untuk anaknya. Namun dirinya terkejut bukan main mendapati tersangka sedang menikam sang anak berulang kali hingga usus sang anak terburai.
"Melihat kejadian itu sang istri langsung berteriak histeris," katanya.
Sadar aksinya ketahuan oleh istrinya, tambah Dedy, Epi lalu menikamnya dengan pisau ke bagian perut serta kepala istrinya 10 kali. Tidak hanya itu, Epi juga mengincar adik iparnya, Cecep. Namun, Cecep berhasil melarikan diri dengan lari ke atas genteng rumah.
Sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut langsung menangkap tersangka dan menyerahkannya ke pihak kepolisian. "Tersangka sampai saat ini masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian," tutur Dedy.
"Dalam waktu dekat kami akan mengadakan rekonstruksi penganiayaan dan pembunuhan tersebut, agar kasus ini bisa lebih diluruskan," pungkas Dedy. (Ndy/Sss)
Baca juga:
Sadis! Ayah di Bekasi Tusuk Anaknya 18 kali dan Ambil Hatinya
Alasan Pelaku Bunuh Anak 3 Tahun: Takut Dipecat dari Pekerjaan