Liputan6.com, Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Penelitian Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memperkirakan Kubah Lava 2001 masih menyimpan lava pijar berbentuk cair. Buktinya, masih ada sejumlah titik api diam yang masih baru di puncak Gunung Merapi. Demikian hasil analisa BPPTK Yogyakarta, baru-baru ini.
Dikhawatirkan kondisi itu dapat menimbulkan luncuran lava pijar dalam skala besar. Sebab dobrakan dari dalam gunung masih berlangsung dengan kekuatan yang tak tetap. Sebab itu, BPPTK meminta warga sekitar Merapi tetap waspada. Warga juga diminta untuk tetap mengenakan masker, mengingat masih banyak abu vulkanik yang mengandung silika. Pasalnya, material vulkanik itu berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan hewan ternak.
Sedangkan kondisi Kubah Lava 2001 baru dinyatakan stabil apabila guguran lava sudah tak terjadi. Tanda-tanda itulah yang menunjukkan bahwa bagian bawah lava mulai kuat untuk menahan desakan dari dalam gunung.(ICH/Wiwik Susilo dan Mardianto)
Dikhawatirkan kondisi itu dapat menimbulkan luncuran lava pijar dalam skala besar. Sebab dobrakan dari dalam gunung masih berlangsung dengan kekuatan yang tak tetap. Sebab itu, BPPTK meminta warga sekitar Merapi tetap waspada. Warga juga diminta untuk tetap mengenakan masker, mengingat masih banyak abu vulkanik yang mengandung silika. Pasalnya, material vulkanik itu berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan hewan ternak.
Sedangkan kondisi Kubah Lava 2001 baru dinyatakan stabil apabila guguran lava sudah tak terjadi. Tanda-tanda itulah yang menunjukkan bahwa bagian bawah lava mulai kuat untuk menahan desakan dari dalam gunung.(ICH/Wiwik Susilo dan Mardianto)