Ketinggian air di Bendung Katulampa yang sempat menyentuh angka 230 cm tadi malam mengakibatkan blok beton yang dipasang di bawah jembatan Katulampa terseret. Ada sekitar 5 blok beton yang terseret arus.
"Padahal satu blok beton berbentuk kubus tersebut memiliki berat 2,2 ton," jelas Kepala Pengawas Bendung Katulampa, Andi Sudirman, kepada Liputan6.com, Kamis (30/1/14).
Pantauan Liputan6.com, ada sekitar 5 blok beton yang terseret hingga belasan meter. Alhasil, arus air Katulampa menggeser beban 11 ton hingga belasan meter.
Terseretnya blok beton tersebut diakibatkan derasnya air yang mencapai volume 552 ribu liter per detik. Andi mengatakan, blok beton yang ditanam di bawah bendung Katulampa ini berfungsi sebagai pemecah arus sungai.
"Selain itu juga untuk menjaga stabilitas pondasi bendung dari gerusan air," ungkapnya.
Sepanjang tahun 2013, Balai Besar Ciliwung-Cisadane, Pendayagunaan Sumber Daya Air (PSDA) dibawah Kementerian Pekerjaan Umum telah memasang 500 blok beton yang dipasang dari April hingga Desember.
"Dikhawatirkan jika ketinggian kembali ke Siaga I, blok beton akan semakin berkurang karena terseret arus," tuturnya.
Saat ini kondisi ketinggian air di Bendung Katulampa sudah turun menjadi 100 cm atau Siaga I. Diperkirakan volume air yang mengalir di Sungai Ciliwung ini sebanyak 136 ribu liter per detik. (Tnt/Ism)
Baca juga:
Waspada, Air Ciliwung Depok Ancam Jakarta
BNPB: Banjir Kiriman Tiba di Jakarta Pukul 08.00-10.00 WIB
Katulampa Siaga I, Warga di Bantaran Ciliwung Diminta Waspada
"Padahal satu blok beton berbentuk kubus tersebut memiliki berat 2,2 ton," jelas Kepala Pengawas Bendung Katulampa, Andi Sudirman, kepada Liputan6.com, Kamis (30/1/14).
Pantauan Liputan6.com, ada sekitar 5 blok beton yang terseret hingga belasan meter. Alhasil, arus air Katulampa menggeser beban 11 ton hingga belasan meter.
Terseretnya blok beton tersebut diakibatkan derasnya air yang mencapai volume 552 ribu liter per detik. Andi mengatakan, blok beton yang ditanam di bawah bendung Katulampa ini berfungsi sebagai pemecah arus sungai.
"Selain itu juga untuk menjaga stabilitas pondasi bendung dari gerusan air," ungkapnya.
Sepanjang tahun 2013, Balai Besar Ciliwung-Cisadane, Pendayagunaan Sumber Daya Air (PSDA) dibawah Kementerian Pekerjaan Umum telah memasang 500 blok beton yang dipasang dari April hingga Desember.
"Dikhawatirkan jika ketinggian kembali ke Siaga I, blok beton akan semakin berkurang karena terseret arus," tuturnya.
Saat ini kondisi ketinggian air di Bendung Katulampa sudah turun menjadi 100 cm atau Siaga I. Diperkirakan volume air yang mengalir di Sungai Ciliwung ini sebanyak 136 ribu liter per detik. (Tnt/Ism)
Baca juga:
Waspada, Air Ciliwung Depok Ancam Jakarta
BNPB: Banjir Kiriman Tiba di Jakarta Pukul 08.00-10.00 WIB
Katulampa Siaga I, Warga di Bantaran Ciliwung Diminta Waspada
Â
Â